Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini Studi Kelayakan Pelabuhan Cilamaya

Kompas.com - 06/03/2013, 10:50 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan rencana studi kelayakan (feasibility study) Pelabuhan Cilamaya, Karawang, akan dilakukan di tahun ini. Harapannya, di tahun depan sudah mulai bisa dikonstruksi.

"Tahun ini bisa studi kelayakan, sekalian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Semuanya bisa di tahun ini sehingga konstruksi bisa dilakukan mulai 2014," kata Mangindaan selepas rapat koordinasi tentang Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS) dan Metropolitan Priority Area (MPA) di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Mangindaan menjelaskan pembangunan pelabuhan baru ini akan memakan waktu cukup lama. Sebab, tanah yang dipakai merupakan lahan reklamasi. Pembangunan pelabuhan bahkan sudah masuk dalam pembahasan rancangan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Karawang tahun 2011-2031.

"Rencananya akan dibangun dalam waktu lima tahun. Jadi, akan selesai kira-kira tahun 2020 atau 2021," tambahnya.

Mangindaan menambahkan tahun ini pemerintah memang akan fokus untuk membangun Pelabuhan Kalibaru, pelabuhan yang menjadi tempat baru bagi Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah padat. "Tahun ini (sambil mengkaji Cilamaya), kita fokus ke Pelabuhan Kalibaru," tambahnya.

Seperti diberitakan, Pelabuhan Cilamaya ini akan menjadi satu paket pengembangan kawasan Karawang, Jawa Barat, yang menjadi pusat peralihan Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Soekarno Hatta.

Untuk pengembangan bandara di Karawang, pemerintah ingin agar lahan yang dipakai tersebut tidak mengambil lahan pangan yang ada. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat masih akan berdiskusi, khususnya soal lahan untuk pembangunan bandara ini.

Hal itu akan disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Karawang. Nantinya bandara ini akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Cilamaya yang juga akan dibangun.

"Kita masih mempertimbangkan beberapa alternatif. Inginnya kita bisa mengintegrasikan dua industri tersebut, yaitu nanti di bandara dan di pelabuhan yang akan dibangun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com