Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Selamanya Menjadi TKI

Kompas.com - 13/03/2013, 02:55 WIB

Namun, itu semua ada konsekuensinya. Ira harus berpisah dengan anaknya, Imam Nurwakhid (8), sejak enam tahun silam. Sejak menjadi TKI, Ira belum pernah pulang kampung. Ia memilih menahan kangen demi mengumpulkan modal.

Pekerja migran asal Indonesia yang nyambi berjualan di Victoria Park seperti Ira tidak sedikit jumlahnya. Haryati (43), asal Kebumen, Jawa Tengah, juga memanfaatkan waktu liburnya pada hari Minggu dengan membuat tas rajut. Sebuah tas rajut dijual 200 dollar HK. Lumayan untuk menambah upah bulanan yang diterimanya sebesar 3.900 dollar HK.

Semangat berwirausaha pekerja migran direspons Bank Mandiri. Sejak 2011, bank beraset Rp 635,5 triliun itu menggelar program Mandiri Sahabatku untuk memberi pelatihan kewirausahaan bagi pekerja migran Indonesia.

”Ini untuk membantu para pekerja migran agar mampu mandiri saat kembali ke Indonesia,” kata Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri di Hongkong. Program yang digelar bersama Universitas Ciputra Entrepreneurship Center itu telah diikuti 2.918 pekerja migran di Hongkong dan Malaysia.

Daeri Calim (35), asal Indramayu, Jawa Barat, peserta pelatihan kewirausahaan, pun tergerak membuka usaha di Indramayu. Ia mulai merintis warung makan yang kini dikelola kedua orangtuanya. Tekad Daeri membulat untuk pulang kampung Agustus nanti setelah kontrak kerjanya berakhir. ”Saya mau kelola warung itu,” katanya.

Tekadnya berwirausaha kian teguh karena ingin mendampingi putrinya, Salsabila Dina (8), yang ditinggalkannya sejak usia dua tahun. Dengan berbagai tekanan pekerjaan, pekerja migran Indonesia tetap gigih di negeri asing. Mereka ingin membuka lembaran baru. Tak lagi jadi pekerja, tetapi majikan. (ERWIN EDHI PRASETYA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com