Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perry Warjiyo Terpilih

Kompas.com - 15/03/2013, 03:01 WIB

Jakarta, Kompas - Perry Warjiyo terpilih sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia secara aklamasi dalam rapat pleno tertutup Komisi XI DPR di Jakarta, Kamis (14/3) malam. Ia menggantikan posisi yang ditinggalkan Budi Mulya, yang berakhir masa jabatannya pada November 2012.

Saat dihubungi melalui telepon, Perry Warjiyo menyampaikan terima kasih. ”Saya siap menjalankan tugas ini,” kata Perry.

Langkah utama yang akan ia lakukan merujuk pada enam agenda BI mendatang. Enam agenda itu sudah dipaparkan pada uji kepatutan dan kelayakan di depan Komisi XI DPR, Kamis siang.

Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis menyampaikan, Perry terpilih secara aklamasi atau suara bulat. Dalam rapat pleno, seluruh fraksi menyatakan pilihan kepada Perry Warjiyo.

Saat ditanya, apakah nama Hendar, pesaing Perry, sebagai calon Deputi Gubernur BI, sempat dimunculkan fraksi dalam rapat pleno pemilihan Deputi Gubernur BI, Harry menyatakan, ”Semua memilih Perry.”

Harry menolak menjelaskan apa alasan Partai Golkar memilih Perry. Namun, alasan pribadinya memilih Perry adalah karena dinilai cukup kompeten dalam pengendalian inflasi. ”Apalagi, fokus BI setelah adanya Otoritas Jasa Keuangan, adalah ke pengendalian moneter,” katanya.

Namun, Harry menekankan Perry untuk menjalankan mandat ini dengan baik. ”Orang yang dipilih secara aklamasi akan memperjuangkan aspirasi Komisi XI,” ujar Harry.

Sebelumnya, Perry sudah tiga kali gagal bersaing memperebutkan kursi Deputi Gubernur BI. Pada 2009, ia bersaing dengan Hartadi, sedangkan tahun 2010 bersaing dengan Halim Alamsyah dan Krisna Wijaya. Terakhir pada 2011, ia bersaing dengan Ronald Waas. Namun, Perry kalah dalam pemilihan suara atau voting.

Meski demikian, Komisi XI DPR memberikan catatan yang harus diperhatikan Deputi Gubernur BI dalam menjalankan tugas. Di antaranya kebijakan makroprudensial yang dijalankan oleh BI harus berpihak kepada kepentingan petani, nelayan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sektor riil, dan kepentingan ekonomi nasional.

Hal lain yang diminta Komisi XI untuk diperhatikan adalah dalam pengelolaan arus modal asing, BI harus memiliki rumusan yang mengutamakan kepentingan nasional.

Secara terpisah, anggota Komisi XI DPR, Arif Budimanta, menyatakan, pengalaman dan keahlian Perry diperlukan dalam situasi saat ini.

”Sebenarnya, kami berharap agar Pak Hendar bisa dicalonkan lagi sebagai Deputi Gubernur BI. Pengalaman operasionalnya dalam pengendalian nilai tukar sangat panjang,” ujar Arif.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono yang dimintai tanggapan soal Deputi Gubernur BI yang baru menyatakan, tugas BI mengawal sektor moneter dan sistem pembayaran. Apalagi, tekanan inflasi tahun ini diperkirakan semakin menguat, yang bergerak menuju 6 persen.

Kondisi ini memerlukan suku bunga acuan atau BI Rate yang tepat. Saat ini, BI Rate sebesar 5,75 persen. ”Nanti pelan-pelan akan naik ke 6 persen dan 6,25 persen. Kenaikan ini harus dilakukan pada saat yang tepat,” ujar Tony.

Perihal cadangan devisa, Tony menyoroti jumlahnya yang berkurang menjadi sekitar 105 miliar dollar AS. Hal ini perlu ditangani, terutama untuk merealisasikan keharusan eksportir untuk memarkir devisa di Tanah Air. (idr/k07)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com