Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jaring Wisatawan Malaysia di MATTA Fair 2013

Kompas.com - 16/03/2013, 20:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Indonesia berusaha menjaring lebih banyak wisatawan asal Malaysia untuk berkunjung ke tanah air dalam ajang "Malaysia Travel & Tourism Association (MATTA) Fair 2013" yang digelar 15-17 Maret 2013 di Putra World Trade Centre, Kuala Lumpur, Malaysia.

Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), M. Faried di Jakarta, Sabtu (16/3/2013), mengatakan dia memimpin delegasi Indonesia untuk ikut serta dalam acara MATTA Fair 2013.

"Ini acara yang sangat strategis karena diikuti oleh 23 negara dari Benua Asia, Australia, dan Eropa sehingga potensial menjadi ajang promosi pariwisata bagi Indonesia," kata Faried.

MATTA Fair saat ini menjadi salah satu ajang pameran pariwisata terbesar di Asia Tenggara dengan luas pameran mencapai 25.000 meter persegi meliputi 3 lantai dan menampilkan 1.100 booth.

Industri yang berpameran dalam ajang itu meliputi usaha travel agen, hotel, resort, spa, produk kecantikan, maskapai penerbangan, dan sarana transportasi. "Indonesia sendiri di bawah koordinasi Kemenparekraf menempati stand seluas 800 meter persegi yang diisi 92 stand pelaku usaha terdiri dari 36 hotel, enam resort, dan 50 biro perjalanan," katanya.

Peserta berasal dari berbagai provinsi di Indonesia meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Sulawesi Selatan.

MATTA Fair 2013 merupakan penyelenggaraan acara serupa yang ke-24 dan dibuka oleh Menteri Pariwisata Malaysia Dato  Ng Yen Yen dan di antaranya dihadiri oleh Duta besar RI untuk Malaysia. MATTA Fair merupakan acara rutin tahunan yang digelar dua kali dalam setahun pada Maret dan September setiap tahunnya.

Faried mengatakan, Malaysia selain sebagai negara kompetitor sekaligus merupakan pasar utama pariwisata Indonesia. "Sampai saat ini posisi Malaysia masih tetap pasar utama pariwisata Indonesia yang kedua terbesar setelah Singapura," katanya.

Pada 2012, jumlah wisatawan Malaysia ke Indonesia mencapai 1,3 juta orang dan pada tahun ini ditargetkan bertambah mencapai lebih dari 1,8 juta orang. "Untuk mencapai target kunjungan wisman 9 juta pada 2013 maka ikut serta dalam event seperti ini menjadi keharusan," tambah Faried.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com