Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bisa Masuk 10 Besar Ekonomi Dunia

Kompas.com - 20/03/2013, 17:57 WIB
Anastasia Joice

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia sedang menapaki jalan panjang menuju jajaran 10 besar negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2025.

Menurut para analis dari Citibank yang mengeluarkan laporan Pandangan Jangka Panjang Perekonomian ASEAN di Jakarta, Rabu (20/3/2013).

"Secara umum kami yakin Indonesia akan masuk ke jajaran 10 besar dengan berbagai kesempatan, seperti pembangunan infrastruktur, urbanisasi dan lainnya. Kami juga yakin bahwa tujuan final itu tidak dapat diraih dengan sebuah otopilot," demikan antara lain hasil kajian tersebut.

Derasnya arus penanaman modal asing langsung ke kawasan ASEAN dan Citibank yakin Indonesia dapat mengambil manfaat dari posisinya sebagai negara terbesar di kawasan.

Sementara itu, secara domestik landasan stabilitas politik dan relatif baiknya manajemen makroekonomi. Faktor-faktor tersebut merupakan fondasi bagi revitalisasi industri manufaktur.

Perjalanan untuk menjadi salah satu negara berkekuatan ekonomi 10 besar itu harus diarahkan dengan kepemimpinan politik yang kuat serta anggaran untuk bidang infrasturktur, pasokan energi, dan insentif pembangunan.

Dalam jangka panjang, Citibank yakin bahwa stabilitas makro tidak dapat hanya dijaga melalui kebijakan fiskal dan moneter semata, tetapi juga memerlukan tambahan kebijakan industrial.

Pembangunan infrastruktur tidak hanya menjadi prioritas, tetapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan kapasitas dari industri dasar yang dapat menyediakan barang baku.

Akan tetapi, untuk mencapai semua itu harus dilakukan berpacu dengan waktu. Dengan ekspor minyak yang menurun dan cadangan batubara yang kurang dari produksi selama 20 tahun, booming investasi harus bertujuan untuk mengakomadasi pertumbuhan ekspor barang yang bernilai lebih tinggi.

Perkembangan industri komoditas dasar, seperti minyak sawit, sudah berada pada jalur yang benar. "Indonesia akan dapat meningkatkan daya tariknya sebagai pusat dari industri manufaktur berorientasi ekspor sekaligus memperkuat hubungan industri serupa," demikian kajian tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com