Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Siap Salurkan KPR Murah untuk Pekerja Informal

Kompas.com - 26/03/2013, 16:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk menyatakan akan ikut menyalurkan pembiayaan rumah sederhana tapak atau rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tahun ini BTN menargetkan pembiayaan untuk 120 ribu unit rumah bagi MBR.

"BTN terus berupaya menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk pekerja sektor informal. Hal itu didorong untuk bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar bisa memiliki rumah," kata Direktur Utama BTN Mansyur Syamsuri Nasution dalam diskusi Menggagas Penyaluran KPR di Sektor Informal, Jakarta, Selasa (26/3/2013).

Mansyur mengatakan, rumah murah tersebut juga diperuntukkan bagi pekerja informal atau berpenghasilan tidak tetap seperti tukang ojek, angkot, atau tukang parkir. Namun, lanjut dia, pihaknya akan memberikan KPR kepada calon debitur yang benar-benar bisa membayar utangnya karena sektor informal dinilai rentan terhadap risiko gagal bayar atau kredit macet.

Dia mencontohkan pada pembayaran kartu kredit. Ketika cuaca tidak baik, pekerja formal dengan gaji Rp 3 sampai Rp 3,5 juta per bulan pun sangat rentan terhadap kredit macet (non performing loan/NPL), sebab para pekerja tersebut juga membutuhkan biaya untuk anak yang sakit, memperbaiki rumah atau cicilan lainnya.

Menurut dia, kredit untuk sektor informal, BTN akan membuat kelompok-kelompok minimal sebanyak 10 orang. Namun, yang bertanggung jawab satu orang dengan sistem pengumpulan.

"Tapi, yang tanggung jawab itu satu orang dengan sistem collection. Misalnya, kumpulan tukang ojek atau angkot membentuk komunitas sepuluh orang untuk lebih mudah menagih cicilan," ujarnya.

Dengan cara itu, kata Mansyur, bank juga tidak perlu terlalu repot melakukan penagihan setiap hari.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah mengharapkan perbankan tetap menyalurkan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) untuk para pekerja di sektor informal. Penyaluran kredit ini bisa dilakukan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Masih banyak jumlah buruh yang mesti didorong untuk punya rumah, jumlahnya masih sangat besar" ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Sri Hartoyo, di acara Diskusi Menggagas Penyaluran KPR di Sektor Informal, di Jakarta, Selasa (26/3/2013).

Pada akhir kuartal I atau Maret nanti penyerapan rumah FLPP bisa mencapai angka 25.000 - 30.000 unit atau setara dengan 15 persen dari total target sampai akhir tahun. Ia melanjutkan fasilitas program FLPP seperti bunga angsuran sebesar 7,25 persen dan fix atau tidak berubah selama 20 tahun menjadi daya tarik sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com