Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Buah Lokal Makin Cerah

Kompas.com - 11/04/2013, 15:37 WIB
Nasrullah Nara

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Produsen buah lokal PT Nusantara Trofical Farm (NTF) menyambut baik kebijakan pembatasan impor buah. Kebijakan tersebut dengan sendirinya mendorong masyarakat mengonsumsi produk buah lokal yang masih amat terbuka luas untuk dikembangkan di negeri agraris ini.

Demikian terungkap dalam kunjungan media ke lokasi perkebunan PT Nusantara Tropical Farm (NTF) di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Rabu - Kamis (11/4/2013). Perusahaan hortikultura yang bernaung di bawah bendera Gunung Sewu Kencana (GSK) Group itu mengembangkan empat buah unggulan, yakni pisang, jambu, nanas, dan buah naga.

Keempat buah tersebut dipasarkan oleh PT Sewu Segar Nusantara dengan merek dagang "Sunpride". Prodution Associate Director PT NTF, Stefanus Manukiley mengungkapkan, perusahaannya sudah beroperasi sejak awal tahun 1990-an dengan misi mengembangkan buah lokal melalui riset dan kultur jaringan.

Sejauh ini, produk buah lokal yang dihasilkan dari lahan 3.700 hektar sebagian besar terpasarkan di dalam negeri. Meski dominan membidik pasar domestik, seluruh proses berstandar internasional, mulai dari tahapan penanaman hingga pemanenan dan pengemasan. "Dengan adanya pembatasan impor buah dari pemerintah, maka praktis pasar makin terbuka lebar bagi produsen buah lokal termasuk kami," ujar Stefanus.

Manajer Pemasaran dan Komunikasi PT Sewu Segar Nusantara (SSN) Luthfiany Azwawie mengungkapkan, peluang pasar bagi buah lokal masih amat luas seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat mengonsumsi buah. Karena itu pihaknya pun optimistis memasarkan produk buah lokal dari negeri sendiri, terlepas dari adanya pembatasan impor buah dari pemerintah.

"Pasar-pasar swalayan modern di Jakarta dan sekitarnya antusias mengakomodasi buah yang kami salurkan," kata Luthfiany. Produk buah dari PT NTF yang dipasarkan PT SSN selama ini cenderung meningkat. Buah pisang misalnya tahun 2011 tercatat 1,6 juta box (Satu box setara 13 kilo gram).

Tahun 2012, angka itu naik menjadi 2,4 juta box. Tahun 2013, ditargetkan mencapai 3 juta box, agar tahun 2016 dengan mantap mencapai 6 juta box. Penjualan buah jambu pada juga terus meningkat.

Tahun 2011 tercatat 356 ton. Tahun 2012 naik menjadi 885 ton. Tahun 2013 ditarget 1.600 ton. Buah nanas yang mulai tahun 2013 ini dikemas dengan label "nanas honi" ditarget mencapai 700.000 buah. Adapun buah naga sedang dalam tahap pengembangan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com