Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APEC Sepakati Percepatan Penyelesaian "Putaran Doha"

Kompas.com - 22/04/2013, 07:42 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri perdagangan APEC mencapai konsensus untuk mempercepat penyelesaian Putaran Doha. Mereka juga menyatakan akan menggunakan berbagai forum untuk mendorong komunitas di luar Asia Pasifik agar segera menyatakan sikap yang sama.

"Pertemuan antarmenteri perdagangan (MRT) ini menghasilkan sikap yang jelas dan kuat untuk segera meningkatkan usaha penyelesaian Putaran Doha menjelang pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali Desember mendatang," kata Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan saat membacakan hasil MRT-APEC di Surabaya, Minggu (21/4/2013). Dia berharap sikap tersebut dapat mempengaruhi negara-negara di luar Asia Pasifik untuk segera mencapai kesepakatan terkait perbedaan pandangan dalam Putaran Doha atau Doha Development Agenda (DDA).

Beberapa sikap APEC terkait negosiasi DDA adalah menyerukan kepada negara-negara untuk menahan diri dari kebijakan proteksionisme dan mematuhi kesepakatan multi-lateral yang telah dicapai di WTO. Sementara itu China dan Australia akan segera mengundang 20 sampai 30 negara non-APEC untuk bertemu di Jenewa pada beberapa pekan ke depan untuk mengkomunikasikan hasil dari pertemuan MRT di Surabaya ini.

"Kami menaruh perhatian yang besar pada kesuksesan pertemuan WTO yang akan membahas DDA di Bali tahun ini dan inisiatif untuk mengkomunikasikan hasil MRT-APEC Surabaya ini kepada negara-negara lain adalah wujud dari percepatan usaha penyelesaian persoalan itu," kata Menteri Perdagangan Australia Craig Emerson pada kesempatan yang sama.

Selain pertemuan tingkat menteri di Jenewa, forum yang akan digunakan oleh negara-negara APEC untuk mendorong kesuksesan negosiasi Putara Doha adalah Konferensi Tingkat Tinggi G-20 yang akan berlangsung di Rusia pada September 2013. Rusia menyatakan siap menggunakan forum itu untuk mendorong negara lain mengikuti sikap APEC. "Kami sangat mengapresiasi hasil MRT-APEC ini terkait dengan sikap bersama dalam persoalan DDA. Kami akan mencoba mengosiasikan sikap tersebut dalam pertemuan G-20," kata Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia Alexey Likhachev.

Sikap dari negara-negara APEC tersebut merupakan jawaban dari harapan WTO yang sehari sebelumnya meminta dukungan dari Asia Pasifik soal negosiasi Putaran Doha. Wakil Direktur Jenderal WTO Alejandro Jara pada Sabtu mengatakan bahwa APEC dapat menjadi mesin politik yang dapat menekan negara-negara anggota WTO lain untuk menyetujui satu usulan dalam Putaran Doha.

Jara menilai, macetnya negosiasi Putaran Doha menunjukkan adanya krisis politik di antara negara-negara anggota yang terjadi karena organisasi tersebut ingin mengubah secara fundamental pola perdagangan produk-produk pertanian. "Kami tidak hanya ingin mengubah hal-hal yang langsung berkaitan dengan perdagangan produk pertanian, melainkan juga hal lain seperti penghapusan subsidi agrikultur yang dapat merusak persaingan yang adil dan bebas," kata Jara. Persoalan penghapusan subsidi dan dumping untuk pertanian itulah yang masih diperdebatkan oleh negara-negara maju dan berkembang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com