Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemalsuan Melemahkan Daya Saing

Kompas.com - 24/04/2013, 09:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  - Pelanggaran hak kekayaan intelektual menghambat perekonomian dalam negeri dan melemahkan daya saing industri di tingkat global. Kreativitas pengusaha terhenti dan sebagian produk tidak dapat diekspor karena mengandung komponen palsu. Total kerugian negara Rp 43 triliun.

Keprihatinan itu mendorong Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kementerian Perdagangan, dan Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) terus mengampanyekan kesadaran untuk menghargai hak kekayaan intelektual (HAKI). Salah satunya dengan menggelar dialog interaktif dengan membahas pemberlakuan aksi pencegahan terhadap kecurangan usaha di Amerika Serikat (AS), Selasa (23/4/2013), di Jakarta.

”Indonesia sudah memiliki beragam perangkat undang-undang terkait perlindungan HAKI, tetapi pelanggaran masih terus terjadi,” kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi.

Menurut Bayu, AS merupakan negara yang terus memperketat masuknya barang ilegal. Total ekspor Indonesia ke AS mencapai 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 145 triliun. Namun, Bayu memperkirakan ada kerugian sebanyak 10 persen dari nilai ekspor atau sekitar Rp 14,5 triliun karena AS menolak sebagian produk Indonesia yang mengandung komponen palsu.

Kementerian Perdagangan sejak tahun 2012 juga telah menangani 762 kasus barang beredar yang tidak sesuai ketentuan. Sebagian besar berupa produk teknologi informasi, seperti perangkat lunak, film, dan musik.

Survei Universitas Indonesia menyebutkan, kerugian akibat pelanggaran HAKI di Indonesia pada tahun 2010 mencapai Rp 43 triliun. ”Kami tidak memiliki data kerugian terbaru. Angka itu terus bertambah, tetapi penambahannya melamban karena ada peningkatan tingkat kesadaran,” ujar Bayu.

Menurut Bayu, kepedulian terhadap HAKI harus dimulai sekarang karena jumlah warga kelas menengah sudah mencapai 50 juta orang. Pada 10-15 tahun ke depan, jumlah kelas menengah diperkirakan mencapai 120 juta orang. Kelas menengah menjadi harapan untuk perbaikan penghargaan terhadap HAKI karena daya beli lebih kuat dan mereka mulai memikirkan kualitas produk dibandingkan harga murah.

Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi meyakini, dari total barang beredar di dalam negeri, sebanyak 30 persen ilegal (palsu atau bajakan).

”Pengusaha membutuhkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk meyakinkan negara asing, termasuk AS, bahwa Indonesia juga peduli HAKI sehingga mereka mau lebih banyak menerima produk dari Indonesia,” katanya. (DEN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com