Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Bulan Solar Nonsubsidi Tidak Terjual

Kompas.com - 24/04/2013, 20:28 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Di tengah sulitnya para sopir kendaraan roda empat dan nelayan mendapatkan solar, ternyata di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tertimbun ribuan liter solar.

Solar itu sama sekali tidak terjual dan warga pun tidak berminat untuk menjualnya. Pasalnya solar itu merupakan solar nonsubsisi yang harganya dua kali lipat jika dibandingkan dengan solar bersubsidi, yakni Rp 10.300 per liter.

Salah satunya di SPBU Jalan Raya Sumenep, Desa Buddagan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Antrean panjang kendaraan terjadi di bagian mesin pengisian solar bersubsidi. Sementara di sebelah kanannya, mesin pengisian solar nonsubsidi sepi pembeli.

Sutrisno, petugas SPBU Desa Buddagan menuturkan, untuk solar nonsubsidi sangat sepi pembelinya. Bahkan seminggu pun tidak ada yang membeli. Padahal kirimannya hanya 8 ribu liter.

"Sudah empat bulan stok solar nonsubsidi belum terjual habis. Mungkin karena mahal orang enggan membelinya," kata Sutrisno, Rabu (24/4/2013).

Kalaupun ada yang membeli, hanya pelat nomor kendaraan dinas pemerintah. Sementara itu, di Madura sangat jarang kendaraan dinas yang menggunakan solar.

"Hampir semua kendaraan dinas di Pamekasan membeli Pertamax bukan solar," katanya.

Meskipun jumlah solar nonsubsidi masih banyak, pihaknya tidak berani menjualnya karena bisa terkena sanksi. "Setiap penjualan ada laporannya. Baik solar nonsubsidi ataupun yang subsidi. Sama juga untuk jenis Premium ataupun Pertamax. Petugas di sini tidak berani menjualnya," ungkap Sutrisno.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan Khairul Hidayat menjelaskan, BBM jenis solar memang ada pembatasan pengiriman ke SPBU. Pihaknya sudah konfirmasi langsung ke Pertamina Surabaya. Bahkan, pembatasan pengiriman solar ke semua SPBU akan berlangsung sebulan lamanya.

"Kelangkaan sudah tidak bisa dihindari karena ada pembatasan pengiriman ke SPBU," ungkapnya.

Pihaknya juga tidak bisa menekan Pertamina untuk menambah pengiriman solar ke SPBU karena pembatasan sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com