Laba P&G Melorot, Dow Merah

NEW YORK, KOMPAS.com - Penurunan tajam laba pada saham AT&T dan Procter & Gamble menarik Dow lebih rendah pada Rabu (24/4/2013) waktu setempat, (Kamis pagi WIB), sedangkan indeks utama lainnya di Wall Street ditutup datar.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 43,16 poin (0,29 persen) menjadi berakhir pada 14.676,30. Indeks berbasis luas S&P 500 datar di 1.578,79, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik tipis 0,32 poin (0,01 persen) menjadi 3.269,65.
     
Komponen Dow, AT&T jatuh lima persen setelah margin keuntungannya di bisnis "wireline" (telepon berkabel) dan wireless (telepon nirkabel) datang lebih rendah dari yang diharapkan dalam laporan laba kuartal pertamanya. Citigroup memangkas rekomendasinya menjadi "netral" mengutip harapan pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat pada 2013.

Raksasa barang-barang konsumen Procter and Gamble, anggota Dow lainnya, melaporkan laba kuartalan yang lebih tinggi, tetapi sahamnya jatuh 5,9 persen setelah angka pendapatannya mengecewakan. Sebuah catatan Morgan Stanley menyesalkan "kualitas" buruk dari hasilnya, mengutip lemahnya pertumbuhan penjualan organik.

Saham unggulan lainnya yang jatuh, termasuk Cisco (turun 2,5 persen) dan Walmart (turun 1,3 persen).
     
Di antara mereka yang meningkat adalah Alcoa (naik 3,6 persen), Microsoft (naik 3,8 persen) dan General Electric (naik 2,1 persen).

Raksasa teknologi Apple mengambil lintasan yang tidak menentu, naik dan turun sepanjang hari dekat pada penurunan pertamanya dalam laba kuartalan dalam hampir 10 tahun.

Tetapi itu diatasi dengan rencana untuk melipatgandakan program pembelian kembali saham menjadi 100 miliar dolar AS hingga 2015 dan dividen.

Saham Apple diperdagangkan antara 392,50 dollar AS hingga 415,25 dollar AS, sebelum menetap di 405,46 dollar AS, atau turun 0,2 persen.

Raksasa otomotif Ford merosot 0,2 persen meskipun melaporkan laba lebih kuat karena pertumbuhan di Amerika Utara. Tetapi divisi Eropa perusahaan berbalik dalam kerugian lain.

Boeing naik tiga persen setelah lebar margin labanya mengalahkan ekspektasi analis. Perusahaan mengatakan biaya perkuatan  menyelesaikan masalah baterai pada pesawat 787 yang dilarang terbang hanya akan memiliki dampak kecil pada keuangan.