AMBON, KOMPAS
Kepala Bandar Udara Dumatubun, Maluku Tenggara, Amran Hamid, sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Subsidi untuk Penerbangan Perintis di Maluku, Kamis (25/4), mengatakan, kontrak baru dengan maskapai penerbangan pemenang tender penerbangan perintis di Maluku tahun 2013, belum dibuat.
”Dana subsidi penerbangan perintis dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan terlambat dicairkan,” ujar Amran menjelaskan alasan kontrak baru itu belum dibuat.
Menurut dia, keterlambatan pencairan dana subsidi tidak hanya di Maluku, tetapi di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, sejak awal tahun, penerbangan perintis di Indonesia belum beroperasi.
Dana subsidi yang biasanya sudah cair setiap awal tahun, baru diterima Amran awal pekan ini. Dengan cairnya dana itu, dia merencanakan kontrak baru ditandatangani, Senin pekan depan. Baru setelah itu, penerbangan perintis akan beroperasi lagi.
Tender penerbangan perintis di Maluku dimenangi oleh maskapai penerbangan Merpati. Maskapai ini menang karena tidak ada maskapai lainnya yang mengikuti tender.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Maluku Jhon Rante menyebutkan, kesembilan rute perintis tersebut, Ambon-Kisar, Kisar-Saumlaki, Saumlaki-Larat, dan Larat-Tual. Kemudian Ambon-Banda, Ambon-Wahai, Ambon-Namlea, Ambon-Namrole, dan Kisar-Atambua.