Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Broker" Asing Dituding Tidak Bayar Pajak

Kompas.com - 26/04/2013, 13:33 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) menuding para broker atau makelar properti asing yang beroperasi di Bali merugikan negara. Para broker asing tersebut dituding tidak membayar pajak sesuai ketentuan.

"Kami menduga banyak broker asing yang melakukan aktivitasnya secara ilegal sehingga tidak membayar pajak. Akibatnya, negara ini yang dirugikan," kata Sekjen AREBI Hartono Sarwono di Denpasar, Kamis (25/4/2013).

Menurut dia, jumlah para makelar itu cukup banyak karena di Pulau Dewata ini menjadi salah satu tempat bermukim para ekspatriat dan wisatawan mancanegara. Dia berharap, melalui asosiasi makelar properti itu, persaingan antara makelar asing dan lokal bisa diatur.

"Oleh karena itu kami akan mengajak para broker asing itu menjadi local player, karena Bali memiliki karakter wilayah tersendiri," ujarnya.

Hartono menambahkan, saat ini jumlah makelar yang bergabung dalam asosiasi tersebut sebanyak 394 orang atau perusahaan. Kehadirannya bertujuan untuk meningkatkan daya saing supaya terus berkembang.

Ketua AREBI Bali Putu Subadha Kusuma mengatakan, jumlah pialang properti di Bali sangat banyak. Anggota AREBI Bali sendiri saat ini telah mencapai angka lebih dari 65 anggota dari 15 perusahaan. Sejumlah broker dari perusahaan besar telah masuk menjadi anggota. Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan sertifikasi kepada makelar yang menjadi anggota.

"Program pertama kami yaitu konsentrasi untuk sertifikasi anggota untuk lisensi broker. Sebagian dari anggota kami telah memiliki lisensi, sisanya yang belum akan segera menyusul," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com