Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati May Day, Buruh Gendong Bagi Bunga

Kompas.com - 30/04/2013, 12:50 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan buruh gendong dari sejumlah pasar tradisional di DI Yogyakarta berkumpul di Pasar Beringharjo, Selasa (30/4/2013), membagikan bunga kepada para pedagang dan pengunjung pasar tersebut untuk menyambut Hari Buruh Sedunia.

"Kami melakukan aksi simpatik memberikan bunga, sehingga masyarakat pun mengetahui dan melihat sendiri bahwa mereka juga perlu dihargai," kata koordinator aksi yang juga Direktur Yayasan Annisa Swasti (Yashanti) Amin Muftiana di Yogyakarta, Selasa.

Dengan aksi itu, mereka berharap pemerintah memberi perhatian lebih terhadap nasib buruh gendong. "Buruh gendong memiliki jam kerja hingga 24 jam, bahkan ada yang sampai tidur di pasar, melaju dari luar kota atau kos di sekitar pasar," katanya.

Selama ini, Amin menambahkan, belum ada upah pasti untuk buruh gendong serta belum adanya perlindungan keamanan kerja dari pemberi jasa.

Oleh karena kondisi tersebut, melalui aksi simpatik yang sekaligus dilakukan untuk memperingati Hari Kartini, para buruh gendong berharap adanya upah layak, hak cuti haid, melahirkan, keguguran, hak atas tempat kerja yang nyaman dan aman.

Mereka juga mengharapkan adanya kebijakan Pemerintah DI Yogyakarta untuk melindungi buruh gendong dan menolak diskriminasi terhadap mereka.

Berdasarkan data, jumlah buruh gendong di pasar tradisional pada lima tahun lalu mencapai sekitar 750 orang dan profesi tersebut biasanya diperoleh secara turun-temurun.

Salah seorang buruh gendong yang mengikuti kegiatan tersebut, Sukiyem, mengaku telah bekerja selama 40 tahun di Pasar Beringharjo dengan penghasilan rata-rata Rp 30.000 per hari atau Rp 40.000 per hari saat pasar sedang ramai.

"Sekali angkat, memperoleh upah Rp 2.000 hingga Rp 2.500. Kadang-kadang harus mengangkat beban hingga 50 kilogram," katanya.

Warga Sentolo, Kulon Progo tersebut bekerja dari pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB per hari, tanpa ada hari libur. "Saya baru libur kalau memang benar-benar ada keperluan atau saat sakit," katanya yang harus melaju tiap hari.

Buruh gendong lain, Mbah Giah (70), juga mengatakan, sudah bekerja selama 40 tahun. "Rata-rata penghasilan Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per hari," katanya. Dia berharap bisa terus memperoleh penghasilan yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com