Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembiayaan Berpeluang Besar

Kompas.com - 03/05/2013, 03:13 WIB

Jakarta, Kompas - Pembiayaan ekspor-impor memiliki prospek cerah. Peluang bank untuk masuk pembiayaan ini, bahkan memperbesar bisnis, masih terbuka lebar.

Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Adi Setianto memaparkan, tidak semua nasabah atau pelaku bisnis memerlukan kredit tunai. Kadang kala pelaku bisnis memerlukan pembiayaan nontunai, seperti yang digunakan dalam kegiatan ekspor-impor barang.

”Kami melihat kesempatan itu sehingga yakin dengan bisnis pembiayaan perdagangan,” kata Adi, Kamis (2/5), di Jakarta.

Pendapatan BNI dari bisnis ini sebesar Rp 418 miliar pada tahun 2012.

Head of Trade Services BNI Afien Juni menyampaikan, risiko ketidakpastian ekonomi masih tinggi. Hal ini dikhawatirkan berdampak bagi perdagangan barang. Untuk mengantisipasi kondisi ini, BNI intensif mencari nasabah baru. ”Justru dari kelompok menengah atau bawah, yaitu usaha kecil menengah,” kata Afien.

Usaha kecil menengah (UKM), tambah Adi, diyakini cukup tangguh menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu. Selain itu, UKM juga menjadi cikal bakal perusahaan skala besar atau korporasi, yang memerlukan akses internasional.

Saat ini BNI memiliki 1.200 nasabah pembiayaan perdagangan. Jumlah nasabah UKM sekitar 900 nasabah, yang akan terus diperbanyak.

Per akhir tahun 2012, BNI membukukan pembiayaan ekspor-impor sebesar 22,4 miliar dollar AS. Pembiayaan impor mencapai 15,4 miliar dollar AS, lebih dua kali lipat dibandingkan dengan pembiayaan ekspor yang sebesar 6,9 miliar dollar AS.

Target pembiayaan perdagangan tahun ini sebesar 24,6 miliar dollar AS, yang didominasi pembiayaan impor, yakni 18 miliar dollar AS.

Menurut Afien, impor Indonesia masih akan tetap tinggi karena Indonesia masih membangun sejumlah proyek. Impor ini didominasi barang modal.

Transaksi ekspor yang dibiayai BNI sekitar 68 persennya ke wilayah Asia, seperti China dan Taiwan. Adapun impor sekitar 69 persennya juga berasal dari wilayah Asia, seperti Jepang, China, dan Singapura.

Khusus untuk UKM, nilai ekspor dan impornya memang masih kecil, tetapi merangkak naik seiring bertambahnya jumlah nasabah UKM dan nilai perdagangan yang dibukukan.

Pembiayaan ekspor UKM oleh BNI pada tahun 2011 mencapai 700 juta dollar AS, yang tumbuh menjadi 1,1 miliar dollar AS pada tahun 2012. Adapun pembiayaan impor juga tumbuh dari 700 juta dollar AS pada tahun 2011 menjadi 994 juta dollar AS pada tahun 2012. (idr)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com