Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat Surat Utang, Filipina Kalahkan Indonesia

Kompas.com - 03/05/2013, 13:43 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat Standard & Poor memberikan peringkat Investment Grade kepada Filipina. Pemerintah Filipina dinilai telah mampu meningkatkan kinerja keuangan dan memacu pertumbuhan ekonomi dalam negerinya.

Seperti dikutip dari Bloomberg, peringkat utang jangka panjang Filipina naik satu tingkat dari dari BB+ menjadi BBB- dengan prospek stabil. Sementara prospek Indonesia justru direvisi dari BB+ positif menjadi stabil.

Sekretaris Keuangan Filipina Cesar Purisima mengatakan, pemberian peringkat investment grade dari S&P kepada Filipina ini berdasarkan prospek perekonomian domestik. Perekonomian Filipina tumbuh karena mampu meningkatkan belanja negara dan mampu mempersempit defisit anggaran.

Di sisi lain, pemerintah setempat bisa memerangi korupsi dengan cepat. Presiden Filipina Benigno Aquino dinilai berhasil meningkatkan prospek perekonomian domestik dan berhasil mengalahkan Indonesia dalam peringkat utang ini. "Kami terus mengatasi hambatan pertumbuhan. Kami terus membangun infrastruktur dan membuka diri untuk investor asing," kata Cesar.

Sementara di Indonesia sendiri, lembaga pemeringkat S&P menilai penundaan pemotongan subsidi bahan bakar minyak (BBM), menyebabkan defisit keuangan negara membesar dan mengurangi anggaran untuk infrastruktur.

"Untuk Filipina, hasil reformasi ekonomi dari Presiden Aquino dinilai belum membuahkan hasil sehingga membantu meningkatkan bukan hanya arus jangka pendek tapi juga investasi jangka panjang," kata ekonom Credit Suisse Group AG Santitarn Sathirathai.

Atas berita tersebut, Bursa Filipina naik 1,9 persen mencapai rekor baru 7.230,4. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, justru anjlok 1,3 persen.

Dalam tiga hari terakhir, Peso naik 0,2 persen menjadi 40,965 per dollar AS. Dalam setahun terakhir, nilai tersebut merupakan nilai tukar dengan peningkatan tertinggi setelah baht Thailand dan 11 mata uang negara Asia lainnya.

S&P melihat peningkatan peringkat Filipina ini mencerminkan penguatan eksternal, inflasi yang moderat dan menurunnya ketergantungan pemerintah pada mata uang asing.

Dalam penilaian S&P, Indonesia dinilai mengulur-ulur waktu khususnya reformasi ekonomi di negaranya, sehingga menurunkan peringkat surat utangnya dalam setahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com