Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaring Investor, Indonesia Investment Forum Digelar di Singapura

Kompas.com - 13/05/2013, 17:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memiliki peluang investasi yang sangat besar sebagai negara berkembang. Besarnya konsumsi domestik dan jumlah penduduk di Indonesia menjadi modal investor untuk berinvestasi di Indonesia, meskipun masih banyak kebijakan perlu diperbaiki, khususnya dari sisi perizinan.

Demikian diungkapkan CEO PowerPR Asia Pacific, Christovita Wiloto, dalam siaran pers penyelenggaraan Indonesia Investment Forum yang akan digelar PowerPR Asia Pacific, Jumat (17/5/2013) pekan depan, di Marina Bay Sands Convention, Singapura. Forum ini akan diikuti sekitar 50 perusahaan Indonesia dan 50 investor global untuk membahas berbagai peluang investasi di Indonesia, membuka dialog dengan Pemerintah Indonesia, serta perusahan-perusahaan Indonesia sebagai target investasi.

"Pemerintah, pelaku bisnis, dan investor optimal harus memanfaatkan peluang investasi yang luas di Indonesia, apalagi peluang investasi asing masuk ke Indonesia tahun ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang masih di atas 6 persen," ujar Christovita di Jakarta, Senin (13/5/2013).

Menurut dia, hal utama harus segera dilakukan Indonesia adalah melakukan inovasi terhadap berbagai sektor investasi. Indonesia tidak lagi perlu menekankan pada upah buruh murah serta terfokus kepada sumber daya alam. Selain properti, produk-produk investasi yang seharusnya meningkatkan nilai tambahnya saat ini adalah investasi batu bara ke sektor pembangkit listrik, dari investasi di industri tekstil ke industri pakaian jadi dengan membuat pakaian dengan desain lebih baik. 

"Serta semua sektor investasi yang lebih mengandalkan daya dukung teknologi," katanya.

Lebih lanjut Christovita menjelaskan, optimisme Indonesia masih menjadi daya tarik investasi dibandingkan negara Asia lainnya tahun ini yang disebabkan karena daya dukung infrastruktur dalam negeri masih cukup baik. Data BKPM mencatat, hingga kuartal III 2012 realisasi investasi telah mencapai Rp 229,9 triliun atau naik 27 persen dibandingkan periode sama pada 2011 lalu yang sebesar Rp 181 triliun.

Capaian tersebut terdiri dari investasi dalam negeri Rp 65,7 triliun dan investasi asing Rp 164,2 triliun. Adapun negara-negara terbesar yang menanamkan modalnya ke Indonesia dari Januari-September 2012 antara lain Singapura dengan nilai investasi mencapai 3,5 miliar dolar AS, Jepang 1,8 miliar dolar AS, Korea Selatan 1,3 miliar dolar AS, Inggris 900 juta dolar AS, serta Amerika Serikat 700 juta dolar AS.

"Maka, bisa dilihat, bahwa peluang mendorong masuknya investasi asing ke Indonesia masih cukup besar, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia di ASEAN paling tinggi," ujar Christovita.

Namun demikian, lanjut Christovita, munculnya berbagai kebijakan pemerintah terkait masuknya para investor membuat pihak asing merasa perlu menjajaki kembali setiap peluang yang ada. Faktor undang-undang, peraturan pemerintah dan kondisi politik tak jarang memicu berbagai kendala.

Adapun Indonesia Investment Forum akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Darmansyah Hadad, pejabat Kementerian BUMN, BKPM, serta para Direksi Bursa Efek Indonesia. Rencananya, Indonesia Investment Forum akan dilaksanakan secara regular, dan akan diadakan selanjutnya di Hongkong pada Oktober 2013 dan New York pada Februari 2014 mendatang.

"Kami ingin menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang bisnis di Indonesia, sehingga nantinya tercipta gairah investasi di Indonesia serta meningkatkan jumlah investor yang akan menanamkan investasinya di Indonesia," ucap Christovita.

Baca juga: Lagi, Jakarta Didapuk Nomor Satu Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com