Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Fokus Agus Marto Jadi Gubernur BI

Kompas.com - 24/05/2013, 11:34 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Agus Martowardojo sudah secara resmi menjadi Gubernur Bank Indonesia mulai hari ini, Jumat (24/5/2013). Ada lima fokus bagi Agus saat menjabat sebagai Gubernur BI ini. Apa saja?

Pertama, Agus akan memperkuat kebijakan moneter, khususnya terkait kebijakan inflasi, stabilitas nilai tukar rupiah, hingga cadangan devisa.

Fokus kedua ialah terus mendorong penguatan stabilisasi sistem keuangan. "Ini tidak bisa diganggu sebab kondisi ini perlu diwaspadai, khususnya stabilitas sistem keuangan," kata Agus saat konferensi pers di media center Mahkamah Agung Jakarta, Jumat (24/5/2013).

Agus menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan lembaga terkait, khususnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Kebijakan Fiskal (BKF), hingga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan tersebut.

Untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan ini, Agus akan memprioritaskan revisi Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) dan Undang-Undang Bank Indonesia (BI) yang terkait hal ini. "Sehingga saat Undang-Undang JPSK dan Undang-Undang BI direvisi dan pengawasan perbankan dialihkan ke OJK, stabilitas sistem keuangan itu tidak akan terganggu," tambahnya.

Ketiga, Agus akan memastikan fungsi pengalihan pengawasan perbankan ke OJK akan berjalan dengan baik. Agus memastikan transisi ini akan berjalan tanpa hambatan sama sekali.

Keempat ialah mendorong pengembangan sistem pembayaran nasional yang efisien. Sebab, selama ini, transaksi wholesale hingga ritel masih terpisah-pisah sehingga saat ada integrasi sistem pembayaran tersebut, semua perbankan bisa melakukannya dengan baik.

Kelima ialah memperkuat dan meningkatkan fungsi kesentralan dari BI untuk area-area pengembangan perbankan syariah, financial inclusion, perbaikan governance, hingga pengembangan hubungan internasional.

"Apalagi Indonesia merupakan anggota G-20, nanti juga Indonesia menjadi chairman dalam pertemuan APEC Oktober nanti, termasuk memaksimalkan kebijakan resiprokal perbankan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com