Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Marto Gubernur BI, Ini Harapan Bankir

Kompas.com - 24/05/2013, 14:06 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Agus Martowardojo kini sudah resmi menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2013-2018. Bagaimana komentar kalangan bankir soal pelantikan Agus Marto yang juga berasal dari bank?

Direktur Utama BRI Sofyan Basir menganggap bahwa Agus Marto merupakan bankir profesional. Dengan bekal profesi yang sama dengan profesi yang dilakoninya kini, Agus Marto tidak akan merasa kesulitan dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur BI.

"Beliau sangat paham dengan dunia perbankan, apalagi sebelum ini, Pak Agus juga pernah menjadi menteri keuangan. Jadi, tidak susah lagi sekarang, mudah-mudahan bisa membantu perbankan," kata Sofyan saat ditemui di kantor Mahkamah Agung Jakarta, Jumat (24/5/2013).

Namun, waktu Agus untuk mengawasi perbankan saat ini sudah kurang enam bulan lagi sebelum akhirnya pindah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, Sofyan mengaku tidak khawatir karena posisi BI saat ini berbeda dan akan cenderung mengawasi moneter.

"Apalagi, soal kebijakan resiprokal itu. Itu ide bagus. Soalnya ide itu pernah dilontarkan oleh Pak Agus sejak di Bank Mandiri dulu," tambahnya.

Sementara Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menambahkan, karakter Agus Martowardojo tidak jauh berbeda dengan Darmin Nasution, Gubernur BI sebelumnya. "Kalau soal resiprokal, pasti melanjutkan. Pikiran Agus itu sama dengan Darmin. Sama-sama nasionalislah," kata Budi.

Harapan Budi, Agus Marto bisa melanjutkan pekerjaan rumah BI yang selama ini masih belum selesai, khususnya soal resiprokal hingga perbaikan kondisi perekonomian, dilihat dari kondisi makro dan moneter.

Budi mengatakan, tantangan Agus Marto menjadi Gubernur BI cukup besar. Sebab, di tengah kondisi global yang belum menentu, Agus Marto harus membawa perekonomian Indonesia relatif stabil dibanding dengan tahun sebelumnya.

"Apalagi Indonesia dihadapkan pada posisi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang masuk urutan 10 besar dunia," tambah Budi.

Adapun Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Sigit Pramono mengatakan, Agus Marto masih memiliki pekerjaan rumah yang banyak, seperti perubahan Undang-Undang Bank Indonesia, menjaga transisi pengawasan perbankan dari BI ke OJK bisa berjalan mulus, dan menjaga stabilitas moneter ke depan.

"Banyak pekerjaan rumah yang harus diwaspadai, apalagi kondisi global juga belum diselesaikan secara jelas. Ini akan membawa pengaruh ke perekonomian Indonesia," kata Sigit.

Isu lain yang perlu diwaspadai oleh Agus Marto saat menjadi Gubernur BI adalah menjaga stabilitas moneter akibat rencana kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, sampai saat ini, pemerintah belum berani memutuskan kebijakan tersebut.

"Bila tidak segera diselesaikan, ini akan mengganggu neraca keuangan negara. BI yang selama ini menangani moneter juga akan kerepotan menjaga stabilitas inflasinya," tambahnya.

Di sisi lain, Sigit berpesan bahwa Agus harus segera menyelesaikan Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) untuk mengantisipasi krisis di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com