Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Garap Pasar Wisata Alternatif

Kompas.com - 25/05/2013, 14:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menggarap pasar wisata alternatif terutama beberapa kawasan yang tidak secara langsung terdampak krisis finansial global di antaranya ASEAN, China, India, Rusia, dan Timur Tengah.

"Kami menggenjot pasar wisata khususnya di ASEAN, China, India, Rusia, dan Timur Tengah untuk mengantisipasi anjloknya wisatawan mancanegara asal Eropa agar target sembilan juta turis tahun ini bisa terjaga," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Esthy Reko Astuti di Jakarta, Sabtu (25/5/2013).

Esthy mengatakan, pihaknya juga berupaya menjajaki pasar-pasar baru di antaranya Filipina, Thailand, dan Afrika.

Namun Kemenparekraf tetap fokus untuk menggarap 16 negara di mana beberapa negara Eropa potensial tetap menjadi bidikannya. "Setidaknya kami juga fokus untuk menggarap pasar kelas menengah ke atas di negara-negara Eropa yakni Rusia, Perancis, Inggris, Jerman, dan Belanda," katanya.

Sedangkan untuk ASEAN, Indonesia mengincar setidaknya mampu menjaring 3,5 juta turis asal ASEAN.

Esthy berharap mampu menjaring 1,75 juta wisatawan asal Singapura, 1,4 juta wisman Malaysia, 315.000 wisman Filipina, dan sisanya dari negara lain di kawasan ASEAN.

"Selama ini banyak pakar memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN akan stabil dan tinggi, sehingga ini menjadi peluang bagi kita di tengah kelesuan perekonomian global," katanya.

Tahun ini pemerintah telah mematok target kunjungan wisman sebesar sembilan juta orang sampai tutup tahun 2013 di mana pada 2012 sebanyak lebih dari delapan juta wisman tercatat mengunjungi Indonesia.

Pada 2014 angka itu diharapkan mampu terdongkrak hingga 10 juta orang yang juga menandai semakin besarnya peran sektor pariwisata terhadap perekonomian negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Whats New
Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Work Smart
Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Whats New
Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Whats New
AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

Whats New
[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com