Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Pembangunan Infrastruktur Berarti

Kompas.com - 29/05/2013, 03:01 WIB

Cirebon, Kompas - Kemacetan dalam musim arus mudik 2013 diperkirakan akan tetap terjadi di titik-titik langganan macet. Hal ini terjadi karena belum ada pembangunan infrastruktur berarti yang dapat mengurangi kemacetan.

Demikian hasil peninjauan di jalur mudik pantai utara Jakarta-Semarang yang dilakukan bersama oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Selasa (28/5).

Titik kemacetan diperkirakan akan terjadi di Simpang Jomin, Cikampek, dan Pejagan, Cirebon, Jawa Barat. Kemacetan terjadi di Jomin karena banyaknya arus kendaraan yang keluar dari Jalan Tol Cikampek saat arus mudik. Sementara di titik itu ada kendaraan yang datang dari jalur arteri nasional dan kendaraan yang akan masuk ke Jalan Tol Cikampek.

Kemacetan di Pejagan terjadi karena arus kendaraan yang keluar dari Jalan Tol Kanci-Pejagan akan melewati pintu kereta yang cukup ramai trafiknya. ”Di kedua titik kemacetan ini harus diatasi dengan pembangunan infrastruktur. Namun, saat ini kemacetan akan diatasi dengan manajemen lalu lintas,” kata Bambang.

Hermanto mengatakan, saat ini sedang dibangun Jalan Tol Cikampek-Palimanan yang akan selesai tahun 2015. ”Nanti pertemuan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan Cikampek-Palimanan akan dibuat di kolong (underpass) Simpang Jomin sehingga akan mengurangi kemacetan di titik itu,” kata Hermanto.

Untuk mengurangi kemacetan saat arus mudik nanti, Bambang mengatakan akan mengalihkan pemudik sepeda motor melalui jalur alternatif Karawang Utara dan akan muncul di Cikalong Wetan atau di Ciasem. ”Jalur alternatif tersebut akan mengurangi arus kendaraan yang melintasi Simpang Jomin,” kata Bambang.

Selain di Jawa, sejumlah infrastruktur jalan di luar Jawa juga dikerjakan.

Pada Juli 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memberikan nama dan meresmikan jalan di atas perairan di Kabupaten Badung, Bali. Hingga Selasa, jalan tol sepanjang 12 kilometer dari Benoa-Nusa Dua tersebut masih disempurnakan.

Direktur PT Jasa Marga Akhmad Tito Karim mengatakan optimistis jalan tol Bali dapat segera digunakan masyarakat Bali. ”Kami tinggal menunggu selangkah lagi soal uji kelaikan jalan,” kata Tito.

Proyek jalan tol Samarinda-Balikpapan, Kalimantan Timur, tetap berjalan dan tidak terpengaruh perpanjangan moratorium izin kehutanan. Meski demikian, pembangunan bisa terancam tertunda, bahkan gagal, karena terhadang sejumlah masalah.

”Jadi, secara perizinan, tol tak ada masalah. Meski demikian, pembangunan jalan tol tetap bisa terkendala karena sampai saat ini pembebasan lahan belum tuntas atau nanti jika tidak bisa mendapat investor,” kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur Joko Setiyono.(ARN/AYS/PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com