Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2013, 18:13 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com — Perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan belakangan ini banyak merekrut dewan direksinya dari para pensiunan pegawai negeri, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan itu bisa lebih mudah berhubungan dengan pemerintah.

Dari total 149 perusahaan, 54,3 persen direksinya berasal dari eksternal, terutama para pensiunan PNS. Adapun pensiunan yang laku di perusahaan-perusahaan itu adalah mereka yang dulunya berprofesi sebagai jaksa, hakim, pegawai pajak, pengawas korporasi (di Indonesia semacam Otoritas Jasa Keuangan, KPPU, dsb) serta para pembuat kebijakan yang terkait dengan bisnis perusahaan.

Jumlah pensiunan PNS yang direkrut oleh perusahaan swasta itu mengalami kenaikan sebesar 15,4 persen dari tahun lalu, ketika para pensiunan PNS saat itu hanya 38,9 persen.

Selain bisa mempermudah berhubungan dengan pemerintah, upaya perekrutan PNS dan pejabat pemerintah itu diharapkan juga bisa meningkatkan kinerja keuangan perusahaan lantaran keahlian yang dimiliki para pensiunan.

Sebagaimana yang dilakukan Samsung, perusahaan elektronik raksasa ini memiliki 58 direktur dari eksternal. Dari jumlah itu, sebanyak 35 direktur merupakan pensiunan akademisi dan 15 lainnya adalah pensiunan jaksa dan hakim.

Sementara itu, pabrikan otomotif terbesar ke-5 di dunia, Hyundai, memiliki 43 direktur dari eksternal. Dari para direktur itu, 22 orang adalah pensiunan dari berbagai instansi pemerintah, seperti halnya pegawai pajak, serta instansi yang terkait dengan pengawasan perusahaan.

Langkah serupa juga dilakukan perusahaan ritel terbesar ke-2 di Korea Selatan, Shinsegae Group, yang sejauh ini "menyewa" 15 pensiunan PNS untuk menjadi direksi, dari total 17 direktur di perusahaan itu.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com