Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Oktober, Pembeli BBM Bersubsidi Harus Punya RFID

Kompas.com - 31/05/2013, 21:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemilik kendaraan bermotor di wilayah Jabodetabek harus sudah memiliki alat identifikasi konsumsi BBM bersubsidi atau radio frequency identification (RFID) sebelum 1 Oktober 2013. Adapun alat tersebut sudah bisa diperoleh mulai 1 Juli.

VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir menuturkan pihaknya akan menyediakan RFID di sejumlah SPBU yang ada di Jakarta. Setelah 1 Oktober, para pembeli BBM bersubsidi harus sudah memiliki alat tersebut. "Kalau tidak memilikinya, masyarakat tidak bisa membeli premium maupun solar," ujarnya kepada Kompas.com Jumat (31/5/2013).

Dia mengatakan untuk tahap awal pemasangan RFID hanya untuk mengidentifikasi kendaraan yang mengonsumsi BBM bersubsidi. Adapun data yang akan direkam melalui alat tersebut adalah nomor polisi, waktu pembelian BBM bersubsidi terakhir, hingga tempat pembeliannya.

"Untuk sementara, alat akan hanya untuk keperluan identifikasi," lanjutnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengatakan bahwa pengadaan alat ukur tersebut dilakukan melalui proses tender oleh PT Pertamina (Persero). Hasilnya, PT INTI ditetapkan sebagai pemenang tender pengadaan sistem pengendalian BBM bersubsidi dengan menggunakan teknologi. 

Susilo menjelaskan, RFID rencananya mulai dipasang di wilayah Jabodetabek pada Juli nanti sebagai tahap awal. Selanjutnya, pemasangan alat pembaca data kendaraan itu akan dipasang pada semua kendaraan di seluruh wilayah Jawa.  "Kalau RFID sudah dipasang, maka kendaraannya bisa langsung dimonitor," katanya.

Dengan menggunakan sistem itu, maka pemerintah dapat membatasi konsumsi BBM bersubsidi agar tidak melampaui kuota untuk BBM bersubsidi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com