Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kunjungan Wisman ke RI Naik Tipis

Kompas.com - 03/06/2013, 14:29 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada April 2013 mencapai 646.100 kunjungan. Nilai tersebut hanya naik tipis 3,2 persen dibandingkan dengan April 2012 sebesar 626.100 kunjungan.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, kenaikan jumlah kunjungan wisman ini terjadi di sebagian pintu masuk utama. Namun, jika dibandingkan dengan Maret 2013, jumlah kunjungan wisman mengalami penurunan 10,92 persen.

"Penurunan jumlah wisman ini disebabkan belum waktunya liburan. Puncak liburan biasanya ada di Juni atau Juli," kata Suryamin saat konferensi pers di Jakarta, Senin (3/6/2013).

Ia menambahkan, jumlah kunjungan wisman secara kumulatif (Januari-April 2013) mencapai 2,66 juta kunjungan atau naik 5,31 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,53 juta kunjungan.

Kenaikan jumlah kunjungan wisman ini yang tertinggi tercatat di Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebesar 49,12 persen; diikuti Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, 41,96 persen; dan Bandara Minangkabau, Sumatera Barat, 24,31 persen.

Sementara itu, jumlah kunjungan wisman melalui delapan pintu masuk bandara mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terjadi di Bandara Adi Sumarmo, Solo, sebesar 34,81 persen dan penurunan terendah ada di Bandara Sam Ratulangi, Manado, sebesar 2,05 persen.

"Ini memang dampak low season liburan saja. April memang bulannya low season bagi wisman," lanjutnya.P enurunan kunjungan wisman bulanan ini terjadi di Entikong, Kalimantan Barat, sebesar 38,54 persen dan Bandara Minangkabau 27,29 persen.

Jika dibandingkan dengan jumlah wisman tahunan (yoy), kenaikan jumlah wisman terjadi di Bandara Lombok (54,12 persen) dan kenaikan terendah di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta (1,04 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com