Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Duduki DPRD Gorontalo

Kompas.com - 04/06/2013, 16:52 WIB
Kontributor Kompas TV, Muzzammil D. Massa

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa menduduki kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Gorontalo, Selasa (4/6/2013).

Mahasiswa gabungan beberapa organisasi seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) tersebut berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Para mahasiswa berorasi selama 15 menit di halaman Gedung DPRD, sebelum kemudian dipersilahkan masuk ke ruang sidang utama. Di depan empat orang anggota DPRD yang menerima kedatangan mereka, para mahasiswa menuntut Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPRD Gorontalo menandatangani rekomendasi kepada Pemerintah pusat dan DPR RI untuk membatalkan rencana kenaikan harga BBM.

Tuntutan ini kemudian menimbulkan perdebatan alot antara mahasiswa dengan para anggota DPRD, karena Plt Ketua DPRD Gorontalo, Rustam Akili, sedang tidak berada di tempat. "Pak Ketua sudah meminta kami mewakili beliau," kata Herman Ishak, salah seorang anggota DPRD kepada mahasiswa.

Herman yang merupakan politisi Partai Gerindra ini melanjutkan, dia dan partainya sebenarnya juga menolak kenaikan harga BBM. Namun untuk membuat rekomendasi resmi, Herman harus mengadakan sidang dengan anggota DPRD yang lain. Mendengar alasan ini, mahasiswa menuntut Plt Ketua DPRD hadir di ruangan sidang tersebut.

Mereka menganggap pernyataan Herman adalah sebuah bentuk kampanye terselubung untuk menaikkan citra partainya sendiri. "Aksi kami murni. Tidak boleh ada muatan politik. Kami meminta pernyataan resmi mewakili DPRD. Untuk itu Ketua DPRD harus dihadirkan," ucap Ilham Muhammad, salah seorang mahasiswa.

Para anggota DPRD tersebut akhirnya memenuhi permintaan mahasiswa. Setelah diberi waktu dua menit, Plt Ketua DPRD Gorontalo, Rustam Akili pun hadir menghadapi mahasiswa. Rustam kemudian meminta mahasiswa membacakan bunyi surat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM yang harus ditandatanganinya.

Dalam surat rekomendasi tersebut tertulis, rencana pencabutan subsidi BBM adalah kebijakan yang tidak pro-rakyat. Rustam kemudian berjanji akan merapatkan soal surat rekomendasi ini dengan anggota DPRD yang lain. "Karena ini akan jadi keputusan DPRD, maka kami harus rapat dulu," ujar Rustam.

Permintaan ini lagi-lagi menciptakan perdebatan yang alot. Mahasiswa menganggap Rustam sedang berusaha mengulur-ulur waktu. Beberapa kali, baik Rustam maupun mahasiswa saling berdebat dengan nada suara tinggi.

Perdebatan baru berakhir setelah Rustam maupun mahasiswa sepakat memberi waktu kepada DPRD untuk melakukan rapat sampai pukul 16.00 Wita.

Para mahasiswa mengancam akan terus menduduki kantor DPRD Gorontalo selama belum ada keputusan dari DPRD soal rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com