Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan, BI Musnahkan Rp 6,8 Triliun Uang Lusuh

Kompas.com - 07/06/2013, 16:38 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) mencatat telah memusnahkan uang sekitar Rp 6,8 triliun. Nilai uang tersebut telah dimusnahkan pada April 2013 lalu.

"Dalam April lalu, kami musnahkan uang Rp 6,8 triliun. Itu terdiri dari 382,9 juta bilyet (lembar cetakan uang yang belum dipotong)," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengedaran Uang Lambok Antonius Siahaan saat konferensi pers di Gedung BI Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Lambok menambahkan, sebenarnya bank sentral di setiap wilayah Indonesia selalu memusnahkan uang setiap hari. Hal itu mengikuti ketentuan undang-undang mata uang bank sentral. Untuk pemusnahan uang tersebut, bank sentral mensyaratkan bahwa uang tersebut adalah uang lusuh dan sudah tidak layak beredar.

"Memang sesuai ketentuan undang-undang mata uang BI, kami boleh mencetak dan memusnahkan uang setiap hari," jelasnya.

Kendati demikian, Lambok enggan menjelaskan jumlah pemusnahan uang yang tertinggi sepanjang bank sentral ada. Jumlah tersebut akan disesuaikan dengan jumlah uang yang masuk dan uang keluar di masing-masing bank sentral. Dari sisi uang beredar, BI mencatat hingga April 2013 lalu mencapai Rp 392,2 triliun.

Jumlah tersebut naik 12,6 persen (yoy) dibanding April 2012. Untuk uang yang masuk (inflow) ke BI selama April 2012 sebesar Rp 29,7 triliun. Sementara uang yang keluar (outflow) dari BI dalam periode yang sama sebesar Rp 24,4 triliun.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Ronald Waas menambahkan, nominal uang yang paling banyak dimusnahkan adalah nominal di bawah Rp 20.000.

"Paling besar itu di angka Rp 2.000 yang dimusnahkan. Jadi, di masyarakat kita itu, uang paling cepat lusuh itu uang pecahan kecil, di bawah Rp 20.000-an, itu yang digunakan di pasar tradisional. Kalau yang Rp 100.000, Rp 50.000 relatif lebih baik," kata Ronald.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com