Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Kembali Turun

Kompas.com - 12/06/2013, 08:16 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (11/6/2013) waktu setempat, (Rabu pagi WIB).  Pasat merespon bank sentral Jepang yang tidak memberikan stimulus tambahan. Investor global juga menunjukkan kekhawatirannya atas kenaikan suku bunga jangka pendek.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 9,0 dollar AS, atau 0,65 persen, menjadi 1.377 dollar AS per ounce.

Emas bergerak turun menanggapi aksi jual lebih luas yang mendominasi di seluruh dunia pada Selasa. "Yang berdampak spesifik terhadap emas, tampaknya kenaikan suku bunga jangka pendek tidak hanya di Jepang, tetapi juga di tempat lain," analis pasar mengatakan.

Meskipun emas biasanya naik ketika investor menghindari saham dan aset berisiko lainnya, penurunan harga komoditas yang lebih luas  membantu mendorong emas turun, analis mengatakan.

Harga obligasi negara AS jatuh pada Selasa, karena pasar global obligasi pemerintah terpukul, mendorong imbal hasil pada obligasi negara AS 10-tahun ke tingkat tertingginya sejak April 2012. Saham AS dibuka lebih rendah, dan kemudian mengupas kerugian awal sebelum tergelincir kembali ke tren penurunan.

Pasar Asia dan Eropa jatuh, sementara ekuitas di pasar negara berkembang memperlihatkan kerugian besar setelah bank sentral Jepang (BoJ) tidak melakukan perubahan untuk program pembelian aset dan langkah-langkah kebijakan lainnya.

Perak untuk pengiriman Juli turun 27,9 sen, atau 1,27 persen, menjadi ditutup pada 21,646 dollar AS per ounce.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com