Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Gadai Emas Masih Lesu

Kompas.com - 19/06/2013, 13:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menata ulang bisnis gadai emas sejak tahun lalu membuat pembiayaan bank syariah tertahan. Buktinya, dua pemain utama gadai emas, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BNI Syariah, masih mencatatkan penurunan outstanding pembiayaan.

Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, bisnis gadai emas BNI Syariah mengalami penurunan signifikan hingga paruh pertama tahun ini. Pasalnya, BNI Syariah tidak bisa menerima nasabah yang portofolio gadai emasnya di atas Rp 250 juta. "Penurunannya bisa mencapai Rp 30 miliar-Rp 50 miliar," ujarnya, kemarin (18/6/2013).

Per akhir Mei 2013, penyaluran pembiayaan melalui gadai emas BNI Syariah sebesar Rp 200 miliar atau turun 25 persen dibandingkan akhir tahun 2012 yang mencapai Rp 250 miliar. Belum pulihnya bisnis ini membuat BNI Syariah hanya menargetkan pembiayaan sama dengan tahun lalu sebesar Rp 250 miliar.

Sebagai gantinya, BNI Syariah akan menggenjot bisnis kepemilikan emas dengan akad murabahah. Kepemilikan emas yang telah dibiayai BNI Syariah saat ini sudah mencapai Rp 120 miliar dan ditargetkan Rp 300 miliar pada akhir 2013. "Target ini bisa dicapai karena ada momentum Ramadhan dan Lebaran. Biasanya pembiayaan emas akan tumbuh 20 persen-30 persen dari bulan-bulan sebelumnya," ujar Imam.

Direktur BSM Hanawijaya juga mengeluhkan hal yang sama. Pembatasan nilai pembiayaan tersebut telah memukul bisnis gadai emas BSM. "Sekarang kami sedang melakukan konsolidasi guna memenuhi aturan BI. Kami fokus pada bisnis murabahah emas," katanya.

Nah, untuk meningkatkan kepemilikan emas, BSM bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Rencananya, mereka akan membuka 50 kantor pembiayaan dan kepemilikan emas di cabang kantor pos sepanjang tahun ini.

Sekadar informasi, BI menata bisnis gadai emas melalui Surat Edaran No.14/7/DPbS soal Produk Qardh Beragun emas. Pembiayaan dipatok maksimal Rp 250 juta dan rasio finance to value (FTV) maksimal 80 persen dari nilai jaminan. (Nina Dwiantika, Emma Ratna Fury)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com