Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Kembali Naik

Kompas.com - 16/07/2013, 07:32 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak terdorong lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), meskipun data ekonomi di China dan Amerika Serikat, dua konsumen minyak mentah terbesar dunia, melemah.

Di New York, harga acuan minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 37 sen menjadi ditutup pada 106,32 dollar AS per barel.

Sementara di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus naik 28 sen menjadi menetap di 109,09 dollar AS.

China melaporkan bahwa pertumbuhan ekonominya mencapai 7,5 persen pada kuartal April-Juni, turun dari 7,7 persen dalam tiga bulan sebelumnya.

Tingkat pertumbuhan yang lebih lambat terjadi sesuai perkiraan, sehingga menurut para analis tidak begitu berpengaruh terhadap pasar. "China juga telah sangat diandalkan untuk mengangkat seluruh dunia keluar dari keterpurukan," sebut analis Gekko Markets Anita Paluch kepada AFP.

"Dengan demikian, setiap bagian dari berita dari China cenderung mendominasi berita utama. Dengan data hari ini, tampaknya telah dimasukkan ke dalam harga," ucapnya.

Meski begitu, Paluch mengatakan, pertumbuhan yang lebih lambat akan berdampak pada negara-negara yang memiliki hubungan dagang kuat dengan China, seperti Australia, Brazil dan negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Harga minyak mentah juga menunjukkan sedikit reaksi terhadap laporan Departemen Perdagangan AS mengenai penjualan ritel yang hanya naik 0,4 persen pada Juni, angka yang menyebabkan sejumlah ekonom  memangkas perkiraan mereka untuk pertumbuhan ekonomi AS dalam kuartal kedua.

Sebelumnya, minyak New York sempat melonjak minggu lalu ke level tertinggi 15 bulan pada 107,45 dollar AS -- harga yang terakhir dilihat pada akhir Maret 2012 -- setelah Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke berjanji untuk mempertahankan kebijakan stimulus uang longgar bank sentral.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com