JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) mengimbau agar badan usaha milik negara jangan mencari keuntungan dari dollar Amerika Serikat. Hal ini bisa menimbulkan gejolak di pasar keuangan.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan bahwa pihaknya memantau utang luar negeri swasta. Bank sentral melakukan analisa tentang posisi terbuka maupun posisi tertutup.
”Jadi secara umum, kami melihat utang yang betul-betul terbuka masih dalam jumlah terkendali. Tapi tentu kami selalu mengingatkan para pelaku bisnis baik swasta maupun BUMN agar fokus pada kegiatan utamanya. Dan tidak perlu cari keuntungan dari nilai tukar,” kata Agus.
Bermain dollar AS, menurut Agus, akan menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri. Namun di sisi lain, hal itu bisa merugikan stabilitas ekonomi nasional.
”Jadi kami mengimbau bagi para pelaku usaha yang meminjam dalam bentuk valas untuk dapat mengelola risiko nilai tukar dengan baik. Jangan sampai situasi global yang banyak berubah ini mendatangkan risiko pada usahanya,” kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.