Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Tinggi, Perdagangan RI Juni Masih Defisit

Kompas.com - 01/08/2013, 12:01 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia hingga Juni 2013 masih mengalami defisit 846,6 juta dollar AS. Hal ini disebabkan impor migas Indonesia masih lebih tinggi.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, ekspor Indonesia pada Juni 2013 masih sebesar 14,74 miliar dollar AS dan impornya di periode yang sama sebesar 15,59 miliar dollar AS.

"Defisit neraca perdagangan yang membesat ini disebabkan oleh neraca migas terutama dari hasil minyak. Padahal secara akumulasi, non migas masih surplus," kata Suryamin saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (1/8/2013).

Secara kumulatif, neraca perdagangan periode Januari-Juni 2013 sebesar 3,31 miliar dollar AS. Untuk ekspor mencapai 91,05 miliar dollar AS dan impor masih sebesar 94,36 miliar dollar AS.

Lebih rinci, impor migas periode Juni 2013 mengalami defisit 772,6 juta dollar AS. Sementara secara Januari-Juni 2013 mengalami defisit 5,821 miliar dollar AS.

Untuk minyak mentah periode Juni 2013 masih defisit 272,9 juta dollar AS dan untuk periode Januari-Juni 2013 juga defisit 1,781 miliar dollar AS. Sementara itu, hasil minyak periode Juni mencapai 1,85 miliar dollar AS, sedangkan secara Januari-Juni mencapai 11,59 miliar dollar AS.

Untuk neraca perdagangan gas, di bulan Juni masih surplus 1,356 miliar dollar AS dan secara Januari-Juni juga surplus 7,56 miliar dollar AS. Sementara itu, neraca perdagangan non migas di Juni mengalami defisit 74 juta dollar AS dan secara Januari-Juni mengalami surplus 2,51 miliar dollar AS.

"Kenaikan impor migas ini karena ada kebutuhan domestik yang terus meningkat. Sementara lifting migas domestik juga terbatas," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com