Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Masih Tinggi

Kompas.com - 14/08/2013, 09:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS
— Setelah hari raya Idul Fitri, harga bahan pangan belum juga turun. Meskipun inflasi akan mulai melandai sejak Agustus, harga komoditas kemungkinan tidak akan kembali ke level sebelum ada kenaikan harga bahan bakar minyak.

Kondisi ini mengakibatkan daya beli masyarakat golongan menengah ke bawah terus tertekan. ”Harga-harga harusnya turun pasca-Lebaran. Justru sekarang saya sedang minta Menteri Perdagangan untuk segera mengambil langkah. Saya juga baru saja berbicara dengan Menteri Pertanian soal bagaimana dengan suplai. Kuncinya di situ. Intinya, saya minta segera turunkan harga,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa seusai halalbihalal di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Secara terpisah, Guru Besar Universitas Brawijaya Malang, Ahmad Erani Yustika, berpendapat, inflasi pasti akan turun pada Agustus. Namun ini bukan berarti harga-harga akan kembali pada level seperti sebelum harga BBM naik.

Padahal, Erani melanjutkan, upah tidak mengikuti inflasi. Dengan demikian, meskipun inflasi turun pada Agustus dan September, tetapi daya beli golongan menengah ke bawah tidak akan sama seperti sebelum saat kenaikan harga BBM bersubsidi.

”Ini yang selalu saya sampaikan bahwa bantuan tidak akan bisa mengatasi persoalan itu karena pasca-dampak inflasinya selesai, harga barang tidak akan kembali turun. Pola ini selalu terjadi,” kata Erani.

Mentan Kecewa

Ditemui Selasa kemarin seusai halalbihalal di Kementerian Koordinator Perekonomian, Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan kekecewaannya atas tingginya harga daging sapi menjelang Lebaran.

”Saya kecewa terus terang saja dengan harga yang kemarin tidak turun karena komitmennya berarti tidak ditepati. Yang tidak menepati adalah pelaku usaha. Pasca-Lebaran, kita harapkan turun, bulan ini Insya Allah turun,” kata Suswono.

Menjelang hari raya Idul Fitri, harga daging sapi masih meroket di pasar. Padahal, pemerintah menargetkan harganya turun menjadi Rp 75.000–Rp 80.000 per kg.

Di Pasar Ciputat, Kabupaten Tangerang Selatan, harga daging Rp 110.000 sampai Rp 120.000 per kg. Di Pasar Pondok, Kota Bekasi, harganya Rp 120.000 per kg pada dua hari sebelum hari raya Idul Fitri. Sehari sebelum hari raya Idul Fitri, harganya Rp 140.000 per kg.

Di Surabaya permintaan daging sapi masih tinggi, memicu harga tetap mahal. Apalagi pasokan dari sentra produsen sepekan terakhir makin merosot. Akibatnya, harga daging segar di pasar tradisional berkisar Rp 90.000–Rp 95.000 per kg, dan diperkirakan menjadi normal pada harga Rp 85.000-Rp 90.000 per kg pada H+7 Lebaran.

Di Gorontalo harga barang kebutuhan pokok pasca-hari raya Idul Fitri masih tinggi. Bahkan, harga bawang merah justru naik dari Rp 95.000 per kg, kini menjadi sebesar Rp 100.000 per kg. Pasokan yang terhenti diduga menjadi penyebab.(LAS/ETA/ZAL/APO/bay/egi/gre)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com