JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan tidak akan memberikan dispensasi bagi Freeport untuk mengekspor konsentrat tahun depan. Sebelumnya, Freeport meminta dispensasi agar tetap bisa mengekspor 70 persen konsentrat hingga pembangunan smelter Freeport beroperasi nanti.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Dede Ida Suhendar, mengatakan, tahun depan adalah harga mati penerapan dari hilirisasi mineral. Sebab, jika ditunda justru akan membuat ragu investor luar negeri yang masuk ke Indonesia.
"Kan, banyak yang bertanya, ini benar enggak, sih, peraturannya? Jika masih boleh ekspor ore, kasihan yang serius," kata Dede pekan lalu.
Dede mengatakan, permintaan Freeport untuk mendapatkan dispensasi pada tahun depan sulit dipenuhi. Sebab, pemerintah sudah memberitahu soal aturan hilirisasi tersebut beberapa tahun lalu. Mestinya, Freeport jangan hanya diam.
"Bukannya bertanya kepada pemerintah, apa benar ini aturannya; dia malah bilang tidak ekonomis," katanya. Padahal, bisnis intergrated tambang ini sebenarnya malah menguntungkan Freeport.
Dede menilai, pembangunan smelter oleh Freeport sebenarnya sangat kecil dibandingkan dengan pendapatan Freeport setiap tahun. Dirjen Kementerian ESDM Thamrin Sihite menambahkan, tahun depan, Freeport harus menunda ekspor sebanyak 70 persen konsentrat karena sesuai aturan tidak boleh lagi ekspor mineral mentah.
"Itu bukan kerugian negara, hanya pendapatan negara tertunda, kan sumber dayanya masih di situ," kata dia.
Sejauh ini, Freeport sudah memasok 30 persen konsentrat tembaga ke PT Smelting di Gresik. Sementara 70 persen masih diekspor. (Mimi Silvia)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.