Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Perbaiki Reputasi TKI

Kompas.com - 19/08/2013, 13:44 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia harus memperbaiki reputasi tenaga kerja Indonesia (TKI) saat ini. Sebab, satu sisi TKI dianggap sebagai pahlawan devisa, tetapi pemerintah justru belum sepenuhnya memperjuangkan nasib mereka bila terkena masalah di luar negeri.

"Soal TKI ini, pemerintah harus berjuang (struggle), baik dari kebijakan ataupun reputasinya," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara di 2nd Congress of Indonesian Diaspora di Jakarta Convention Center, Senin (19/8/2013).

Mantan menteri keuangan RI ini mengharapkan Indonesia juga bisa belajar dari luar negeri dengan menganggarkan dana untuk pelatihan para TKI tersebut. Oleh karena itu, TKI memiliki kemampuan lebih, tidak hanya sebagai buruh yang bisa dianggap murah.

Jika Pemerintah Indonesia saat ini sudah menganggarkan dana pendidikan sebesar 20 persen dari APBN, maka setidaknya ada alokasi juga untuk pelatihan para TKI tersebut untuk mengejar ketertinggalannya dengan tenaga kerja asing.

"Lagipula mereka juga mengirimkan remitansi ke Indonesia. Mereka juga membayar pajak remitansi ini sekitar 15-20 persen. Seharusnya bisa dikurangi, yang 5 persen bisa digunakan untuk pelatihan TKI ini," katanya.

Kedatangan Sri Mulyani ke Indonesia ini adalah dalam rangka kegiatan diaspora Indonesia. Diaspora ini merupakan kegiatan bagi warga Indonesia yang tinggal di luar negeri, dan mengadakan semacam reuni pulang kampung di Indonesia untuk kembali mengenang kampung halamannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com