Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tertekan, Arah Pasar Berubah

Kompas.com - 09/09/2013, 08:08 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan tertekan di awal pekan ini dengan sentimen dari eksternal maupun internal. Kondisi ini mengubah fundamental maupun proyeksi kinerja perusahaan sehingga arah pasar modal pun berubah sewaktu-waktu.

Riset Trust Securities menyatakan rupiah melewati target dukungan di Rp 11.190 per dollar AS dipicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap makin dekatnya pertemuan FOMC yang akan membahas pengurangan stimulus seiring dengan membaiknya data-data ekonomi AS.

Padahal belum tentu pasti The Fed akan benar-benar memutuskan pengurangan stimulus pada pertemuan FOMC dua pekan lagi. Di sisi lain, dari internal terdapat sentimen positif berupa kenaikan tipis cadangan devisa sebesar 326 juta dollar AS menjadi 92,997 miliar dollar AS.  Namun, sepertinya hal itu belum cukup kuat mengangkat rupiah.

Di sisi lain, penguatan bursa saham Asia juga dipicu membaiknya laju nilai Rupee India setelah mengalami penurunan terdalam seiring dengan langkah bank sentralnya melonggarkan aturan pinjaman luar negeri. Juga kenaikan leading economic Jepang dan ekspektasi peningkatan aktivitas bisnis di China dengan diberlakukannya Free-Trade Zone.

Riset Semesta Indovest memerkirakan bursa Indonesia di awal pekan ini akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas.

"Kondisi rupiah yang terus melemah membuat fundamental dan proyeksi ke depan perusahaan menjadi berubah. Ini membuat investor dapat memilih saham-saham dengan perusahaan yang berbasis ekspor yang lebih diuntungkan dengan pelemahan rupiah saat ini,: sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com