Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Tunda Pengurangan Stimulus, Harga Minyak Melonjak

Kompas.com - 19/09/2013, 07:17 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak melonjak pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve AS mempertahankan program stimulus moneter besar-besarannya. Hal ini mengandaskan ekspektasi bahwa mereka akan mulai menguranginya.

Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober di New York Mercantile Exchange, melonjak 2,65 dollar AS, menjadi ditutup pada 108,07 dollar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 2,41 dollar AS, menjadi berakhir pada 110,60 dollar AS per barel di perdagangan London.

Penurunan pasokan minyak mentah AS pekan lalu, juga membantu memicu reli harga, karena penurunan stok menunjukkan permintaan yang kuat di ekonomi terbesar dunia itu.

"Minyak mentah Oktober naik untuk pertama kalinya dalam empat sesi, mendapatkan dukungan dari data persediaan kuat dan keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan stimulus moneternya saat ini," kata para analis Briefing.com dalam sebuah catatan pasar.

Harga minyak terdorong lebih tinggi setelah Federal Reserve mengejutkan pasar dengan mempertahankan program pembelian asetnya tidak berubah 85 miliar dollar AS per bulan.

Padahal para analis memperkirakan penentu kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mengumumkan pengurangan pertamanya untuk program ini di akhir pertemuan dua hari mereka pada Rabu, sebuah langkah yang mungkin telah menegaskan pandangan-pandangan bahwa ekonomi sedang meningkat kuat.
     
FOMC mengatakan, meskipun ekonomi tampak terus meningkat di tengah pemotongan belanja pemerintah besar-besaran (sequester), pihaknya "memutuskan untuk menunggu lebih banyak bukti bahwa kemajuan yang dicapai akan berkelanjutan sebelum menyesuaikan laju pembelian obligasinya."

Dollar melemah tajam di tengah berita tersebut, membuat minyak yang dihargakan dalam dollar lebih menarik bagi para pembeli yang menggunakan mata uang kuat.

Pedagang juga bereaksi terhadap laporan mingguan persediaan energi yang "bullish" (bergairah) di Amerika Serikat.

Departemen Energi AS mengatakan persediaan minyak mentah AS jatuh 4,4 juta barel pada pekan lalu. Konsensus  para analis memperkirakan turun jauh lebih kecil 1,2 juta barel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com