"Melalui kompetisi ini diharapkan fluktuasi harga cabai antar musim menjadi lebih terkendali dengan tersedianya pasokan cabai dalam bentuk yang sudah diolah dan sekaligus menumbuhkan pola di masyarakat dari mengkonsumsi cabai segar menjadi cabai olahan," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM BI Eni V. Panggabean di Gedung BI, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Eni menjelaskan, beberapa komoditas penyumbang inflasi antara lain daging sapi, bawang merah, beras, kedelai, dan cabai. Cabai, menurutnya, merupakan komoditas yang paling tinggi fluktuasinya dibandingkan komoditas lainnya.
Dari sisi penawaran, hal ini disebabkan terganggunya pasokan akibat faktor musim atau terganggunya distribusi. Saat panen terjadi over supply, sehingga pasokan tak terserap pasar.
Sebaliknya pada musim kemarau harganya meningkat. Dari sisi permintaan, perilaku masyarakat yang masih terbiasa mengkonsumsi cabai segar menyebabkan permintaan cabai di periode tertentu meningkat yang berakibat pada fluktuasi harga cabai.
"Cabai merupakan salah satu komoditas yang fluktuasi harganya paling tinggi. Inflasi oleh volatile food termasuk cabai sejak tahun 2006 cenderung persisten. BI berupaya mengendalikan inflasi karena harga cabai, karena berpengaruh terhadap harga volatile food," ujar Eni.
Kompetisi ini, lanjut Eni, mendorong inovasi agar masyarakat tidak terus makan cabai dalam bentuk segar. Sebaliknya, masyarakat didorong makan cabai yang telah diolah agar tidak terpengaruh fluktuasi harga cabai.
"BI mendorong inovasi supaya masyarakat jangan terus makan cabai segar. Biasakan makan cabai yang sudah diolah. Kalau terbiasa mengkonsumsi cabai olahan maka kita tidak tergantung dengan fluktuasi harga cabai," ujar Eni.
Kompetisi ini dimulai sejak 20 September 2013 dan ditutup pada tanggal 16 Oktober 2013."Dari kompetisi ini juga diharapkan akan tumbuh inovasi produk cabai olahan dan kewirausahaan baru sehingga tercipta lapangan kerja," tukas Eni.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.