Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Batal Bawa Inalum ke Arbitrase

Kompas.com - 18/10/2013, 19:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk membawa penyelesaian ambil alih PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) ke arbitrase internasional dibatalkan. Pemerintah beralasan, penyelesaian melalui arbitrase akan memakan waktu yang lama, antara 9 bulan sampai 10 tahun. Selain itu, biayanya pun cukup besar.

"Tim kecil masih terus berjalan bernegosiasi, pada Senin (21/10) saya akan menghadap Presiden, dan Selasa ke DPR, arahnya kemungkinan tidak akan ke arbitrase," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, di Gedung Kementerian Perindustrian, Jumat (18/10).

Menurut Hidayat, biaya yang perlu dikeluarkan untuk ke pengadilan arbitrase bisa lebih dari 700 juta dollar AS. Salah satunya untuk biaya sewa pengacara.

Hidayat menuturkan, bahwa amanat Presiden kepada Tim negosiasi adalah mengambil alih Inalum pada 31 Oktober 2013 secara penuh menjadi milik Indonesia. Terkait rencana pemerintah ini, Hidayat mengatakan sudah ada komunikasi dengan perwakilan Jepang.

Hidayat menjelaskan, pihak Indonesia dan Jepang kemungkinan akan menetapkan besaran ambil alih Inalum di angka pertengahan antara yang diajukan Indonesia dengan Jepang. "Bisa jadi nanti yang akan diambil angka pertengahan dari usulan pemerintah dan Jepang," katanya.

Sebagai info, nilai buku Inalum berdasarkan catatan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) usulan Indonesia adalah sebesar 424 juta dollar AS, sementara usulan pihak Jepang sebesar 626 juta dollar AS. (Arif Wicaksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com