Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Dorong Pengusaha Bangun Fasilitas Produksi

Kompas.com - 21/10/2013, 12:43 WIB

BLORA, KOMPAS.com
- Para pengusaha hendaknya tidak hanya sekedar menjadi traderatau pedagang saja, tanpa mau menanamkan modal untuk membangun fasilitas produksi. Padahal dengan membangun fasilitas produksi para pengusaha akan banyak membantu peningkatan ekonomi daerah khususnya, dan perekonomian nasional umumnya.

“Jangan bisanya hanya impor, kemudian dijual di dalam negeri. Ini namanya hanya mau untungnya saja,” kata Menteri Petanian RI saat meresmikan gudang gula milik pabrik gula PT Gula Multi Manis (GMM) di Desa Jappah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (19/10) siang.

Karena itu Mentan mengapresiasi langkah GMM yang membangun pabrik gula. Langkah ini, sebut Mentan, akan meningkatkan produksi gula nasional dan dapat mengurangi impor. Sekaligus membantu pemerintah dalam program swasembada gula nasional.

Mentan mengakui, swasembada gula yang dicanangkan banyak mengalami kendala. Pertama, lanjutnya, adalah kendala lahan. Dibutuhkan setidaknya tambahan lahan 350.000 hektare khusus untuk menanam tebu.

“Hingga sekarang tambahan lahan itu tidak ada, sehingga luas panen tebu sejak dicanangkan tahun 2009 hingga sekarang tidak bertambah,” jelas Mentan.

Kedua adalah revitalisasi pabrik gula. Pabrik gula yang ada merupakan pabrik gula peninggalan Belanda. Mesin-mesinnya perlu diremajakan agar dapat meningkatkan rendemen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produksi gula nasional.

Namun langkah revitalisasi pabrik gula juga tidak dilakukan. Sehinga pabrik-pabrik yang ada masih beroperasi menggunakan mesin-mesin lama.

Kemudian yang ketiga adalah pembangunan pabrik gula baru. Untuk mencapai swasembada gula ketika itu diperlukan 20 – 25 pabrik gula baru. Tetapi sejak 2009 baru satu pabrik yang dibangun, yakni GMM ini.

“Ya baru GMM ini, pabrik (gula) baru yang dibangun sejak 2009,” terang Mentan.

Mentan menguraikan, ketiga hal penghambat swasembada gula tersebut, yakni penambahan lahan, revitalisasi pabrik gula, dan pembangunan pabrik baru, kewenangannya tidak berada di Kementan. Wilayah Kementan adalah peningkatan produksi tebu petani untuk mensuplai pabrik gula.

“Kementan hanya fokus pada penyediaan bibit tebu yang baik dan pembinaan petani agar produksi tebunya meningkat,” tandas Mentan.

Investasi Rp 1,7 Triliun

Pabrik gula GMM sendiri dibangun dengan investasi sebesar Rp 1,7 triliun. Menurut Preside Direktur GMM Kamajaya, pabri ini akan memiliki kapasitas penggilingan tebu sebesar 6.000 TCD ton per hari.

Tahun 2014 pabrik baru ini rencananya baru mulai berproduksi. Dengan rendemen minimal sampai 8 persen, produksi gula pabrik GMM akan mencapai 50.000 ton per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com