Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Ada Tiga Hal Penyebab Listrik Sumatera Byar-Pet

Kompas.com - 22/10/2013, 10:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan, terdapat tiga kondisi yang menyebabkan pasokan listrik di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau turun drastis.

"Jadi, dari tiga peristiwa ini saja, kurangnya saja kira-kira 250 megawatt," kata Dahlan, di Jakarta, Senin (21/10/2013) malam.

Kondisi yang pertama, kata Dahlan, danau-danau di Sumatera kecuali Danau Toba, mulai mengering.  Debit air yang turun drastis, sebutnya, praktis membuat produksi listrik berkurang separuh dari biasanya.

"Terus, pembangkit listrik yang di Ombilin. Pembangkit listrik di Ombilin itu, kan, sedang pemeliharaan. Ini membuat kita kehilangan 160 megawatt. Dari dua ini saja sudah kehilangan ratusan megawatt," katanya mantan Dirut PLN ini.

Selain itu, pembangkit listrik yang berada di Belawan juga tengah masuki masa perawatan. Otomatis, lanjut Dahlan, pasokan listrik berkurang lagi 160 megawatt.

Untuk mengatasi byar-pet di wilayah Sumatera, untuk sementara pemerintah telah memasang sejumlah genset. Genset tersebut bakal mulai memasok listrik dalam dua minggu ke depan, menggantikan pasokan listrik yang hilang selama perbaikan.

Dahlan memperkirakan, perbaikan pembangkit listrik di Belawan dan Ombilin bakal selesai dalam waktu 1,5 bulan. Ia menambahkan, kini Sumatera mulai banjir. Artinya, dalam dua, tiga minggu, danau-danau yang turun debit airnya mulai naik.

"Saya perkirakan genset ini digunakan kira-kira 6 bulan. Ini bersamaan dengan Belawan selesai, Ombilin selesai, dan danau-danau bisa naik lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com