Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesanan Mobil Murah Astra Tembus 30.000 Unit

Kompas.com - 08/11/2013, 18:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Sejak diluncurkan pada bulan September lalu, PT Astra International mencatat jumlah pesanan mobil murah ramah lingkungan alias LCGC (low cost green car) telah mencapai 30.000 unit.

"Itu order booking, jadi ada inden. Kita kan tidak mungkin kapasitas produksi 30.000. Jadi sebulan paling bisa 7.000 hingga 9.000, naik sedikit-sedikit," kata Chief Group Treasury & Investor Relations PT Astra International Tbk Iwan Hadiantoro di Bandung, Jumat (8/11/2013).

Iwan menjelaskan, kapasitas produksi terpasang untuk LCGC di perseroan dapat mencapai kisaran 100.000 hingga 120.000 per tahun. Ia mengharapkan tahun depan perseroan dapat memproduksi LCGC dalam kisaran tersebut dalam setahun.

"Tahun ini kan baru mulai. Kalau misalnya 1 bulan taruhlah (produksi) 8.000 sampai 10.000, ya sekitar 30.000 sampai 35.000 sampai dengan Desember nanti," ujarnya.

Lebih lanjut, Iwan mengaku komposisi penjualan produk Astra Toyota Agya lebih besar dibandingkan Astra Daihatsu Ayla. Adapun serapan pasar terbesar masih berada di sekitar Jabodetabek.

Ke depan, Iwan mengatakan, persebaran masih akan terus dilakukan di seluruh Indonesia. "Pasti sih ke depannya maunya kita distribusikan. Karena seluruh indonesia ini kan secara penjualan kan 50 sampai 60 persen di Jawa, sisanya luar Jawa. Itu akan kita garap," jelasnya.

Terkait rencana ekspor LCGC, Iwan menyatakan pihaknya belum ada rencana untuk mengekspor LCGC. Hal ini karena perseroan ingin melihat animo pasar lokal terlebih dahulu. Di samping itu, rencana ekspor harus disetujui baik oleh pihak Toyota maupun pihak Daihatsu.

"Ekspor LCGC belum. Ya namanya baru, kita mau lihat dulu demand lokal ini seperti apa. karena untuk ekspor kan tergantung dari principal kita. Apakah Toyota atau Daihatsu setuju atau tidak kalau Astra lakukan ekspor? Jadi enggak 100 persen dikontrol Astra," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com