Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Amunisi BI Hadapi Kebijakan Federal Reserve

Kompas.com - 17/12/2013, 20:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan masih penuh dengan ketidakpastian. Untuk menghadapi hal itu, Bank Indonesia (BI) mengklaim telah menyiapkan amunisi untuk menghadapi kondisi.

Salah satu ketidakpastian kondisi pasar 2014 datang dari sikap Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (Fed) terkait dengan kebijakan stimulus moneter. Hari ini (17/12) dan esok hari Bank sentral Paman Sam itu akan menentukan nasib program stimulus moneter AS (tapering off) yang dikucurkan 85 miliar dollar AS per bulannya.

Hasil dari pertemuan itu sangat ditunggu-tunggu semua negara, tak terkecuali  Indonesia. BI mengklaim sudah menyiapkan bantalan atas tapering off yang cepat atau lambat akan dilakukan The Fed.

Gubernur BI Agus Martowardojo bilang, pengurangan stimulus oleh The Fed itu belum pasti dilakukan di akhir 2013. "Masih banyak pandangan yang memperkirakan itu akan dilaksanakan di kuartal I tahun 2014," ujar Agus, Selasa (17/12/2013).

Namun begitu, Agus mengakui, dampak pemangkasan yang dilakukan The Fed bisa terukur. Pihaknya dan pemerintah telah menyiapkan amunisi pertahanan apabila tapering off benar-benar terjadi dalam waktu dekat.

Kemarin, BI memperbesar nilai Bilateral Swap Arrangement (BSA) dengan Bank of Japan (BoJ) menjadi 22,78 miliar dollar AS dari sebelumnya hanya 12 miliar dollar AS.

BI juga telah menandatangani perjanjian ASEAN Swap Arrangement senilai 2 miliar dollar AS, BSA dengan China senilai 15 miliar dollar AS, dan Korea Selatan senilai 10 miliar dollar AS.

Di samping itu, pemerintah pun sudah memiliki fasilitas dana siaga dalam bentuk deferred drawdown option (DDO) senilai 5,5 miliar dollar AS. "Ini adalah bentuk kesiapan kita. Kita tidak perlu berharap untuk menggunakan itu. Itu sifatnya hanya berjaga-jaga," tandasnya. (Margareta Engge Kharismawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com