Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Olah Minyak asal Aljazair di Balikpapan

Kompas.com - 09/01/2014, 08:16 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah aksi akuisisi Blok 405 milik ConocoPhilips di Aljazair, PT Pertamina (Persero) kini mengelola tiga lapangan minyak utama, yaitu Menzel Lejmat North (MLN) dengan kepemilikan saham 65 persen. Sisanya EMK 16,9 persen, dan Ourhoud sebesar 3,7 persen.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, untuk pertama kalinya Pertamina akan melakukan lifting minyak mentah Saharan Crude yang diproduksi dari lapangan tersebut. Hasil lifting akan diangkut dengan menggunakan kapal kargo milik Pertamina, MT Gunung Geulis, berkapasitas 600.000 barel.

Kargo tersebut akan dibawa ke Indonesia untuk dibongkar di Pelabuhan Balikpapan yang selanjutnya diolah di RU V Balikpapan.

“Berlayarnya MT Gunung Geulis untuk mengangkut kargo hasil lifting Saharan Crude merupakan bentuk komitmen Pertamina untuk selalu mejaga pasokan bagi ketahanan energi nasional," kata Hanung dalam keterangan resmi, yang diterima Kompas.com, Rabu malam (8/1/2014).

Saat ini, jumlah kapal yang digunakan Pertamina berjumlah 201 unit kapal. Dari jumlah tersebut, sebanyak 59 unit merupakan kapal milik dan 142 sisanya merupakan kapal sewa. Hanung mengatakan, penguatan armada milik Pertamina akan semakin diperlukan di masa mendatang.

Hal itu untuk mendukung transportasi hasil produksi minyak bagian Pertamina di luar negeri yang diprioritaskan untuk di bawah ke Tanah Air. Sebagai informasi, produksi minyak bagian Pertamina (net to share) pada bulan Oktober 2013 sebesar 23.300 barel minyak per hari (BOPD) dan diharapkan akan terus meningkat hingga mencapai 32.000 BOPD pada tahun 2016-2017.

Selain di Aljazair, pada tanggal 29 November 2013 Pertamina melalui anak perusahaan PT Pertamina Irak EP telah menyelesaikan proses akuisisi 10 persen PI di lapangan West Qurna Phase-1 (WQ1) di Irak dari Exxon Mobil. Saat ini produksi lapangan WQ1 sekitar 500.000 barel per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com