Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Asian Agri Diminta Bayar Pajak Lebih Besar dari Laba

Kompas.com - 19/02/2014, 16:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penasihat Indonesia Research and Strategic Analysis (IRSA) Faisal Basri menilai ada yang janggal dalam perhitungan pajak Asian Agri Group (AAG) yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

"Masa orang disuruh bayar pajak lebih besar dari laba? Tidak masuk akal kan," kata Faisal dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Rabu (19/2/2014). Dalam penelitiannya terkait pajak Asian Agri, selama kurun waktu 2002 hingga 2005, laba sebelum pajak sebesar 16,7 persen, sedikit lebih rendah dari rata-rata laba bersih delapan perusahaan sejenis yang sebesar 18,4 persen.

Padahal, perhitungan DJP menyebutkan, kekurangan bayar pajak Asian Agri selama itu adalah sebesar Rp 1,3 triliun. Faisal mengatakan, laba yang dihasilkan untuk besaran pajak senilai itu seharusnya 57,3 persen, dengan asumsi harga crude palm oil sebesar 1.338 dollar AS per ton selama 4 tahun.

"Inilah yang membuat saya geram. Jangan sampai kita membiarkan otoritas pajak itu ugal-ugalan. Lazim di masa lalu itu yang namanya orang pajak itu, tentukan pajak "segini" agar ada ruang untuk nego," tukasnya.

Penelitian Faisal Basri ini telah digunakan sebagai bukti saat dia bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, dalam kasus pengemplangan pajak Asian Agri. Ketika ditanya kenapa hasil penelitian ini tidak dijadikan pertimbangan pihak pengadilan, Faisal mengatakan mungkin memang tidak dijadikan pertimbangan.

"Mungkin MA (Mahkamah Agung) tidak mempertimbangkan, saya enggak tahu ya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com