Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Marto Dituding Jadi Biang Rencana Akuisisi BTN

Kompas.com - 21/04/2014, 07:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Para karyawan Bank Tabungan Negara (BTN) menuding Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo berada di balik rencana akuisisi Bank Mandiri terhadap bank tersebut.

Menurut mereka, Agus Marto dan Menteri BUMN Dahlan Iskan merupakan aktor dibalik rencana penjualan 60 persen saham BTN kepada Mandiri.

"Sebagai mantan Dirut Mandiri, Agus punya kepentingan untuk membesarkan bank itu. Dia ingin membesarkan Bank Mandiri tapi mematikan BTN," kata Ketua Serikat Pekerja BTN cabang Harmoni Jakarta, Alfian saat memberikan orasi di depan ribuan rekan-rekannya sesama karyawan BTN, dalam aksi unjuk rasa, di Menara BTN, Jakarta, Minggu (20/4/2014).

Selain Dahlan dan Agus, Alfian juga menuding Direktur Utama bank tersebut, Maryono. Menurutnya, seperti halnya Agus, Maryono juga pernah menjabat sebagai petinggi bank tersebut. Bahkan ia menuding, Agus lah yang paling berperan dalam penunjukan Maryono sebagai pimpinan tertinggi BTN pada akhir 2012.

Saat itu, Agus masih menjabat sebagai Menteri Keuangan. "Penunjukan Maryono erat kaitanya dengan Agus Martowardojo. Jadi sebenarnya kunci masalahnya bukan cuma Dahlan Iskan, tapi juga Maryono dan Agus Martowardojo," ujarnya.

Dalam aksi unjuk rasa yang dipusatkan di halaman kantor mereka tersebut, para demonstran mengenakan pakaian hitam-hitam. Mereka membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap rencana akuisisi tersebut, diantaranya "Akuisisi = Kapitalis = Penjajah", "Save BTN", dan "Akuisisi adalah Neo-Liberalisme".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com