Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN dan Pertagas Tak Akur, Dahlan Sempat Ancam Gabungkan Keduanya

Kompas.com - 12/05/2014, 14:50 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, pernah mengancam akan menggabungkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan PT Pertamina Gas anak usaha Pertamina. Pasalnya kedua perusahan plat merah tersebut ditengarai sering berkonflik dalam proyek-proyek di sektor gas nasional.

"Saya sudah mencoba mendudukkan dua perusahaan ini, untuk bagamana bisa baik dan gak bisa-bisa. Kemudian saya ancam dengan penggabungan itu. Nah sekarang mereka sudah baik. Ya sudah, jadi akusisi gak jadi karena sudah baik," ujar Dahlan Iskan di Jakarta, Senin (12/5/2014).

Dahlan mengatakan, akibat persaingan antara dua perusahan gas tersebut, negara dirugikan karena ada infrastruktur yang tidak jelas nasibnya karena persaingan tersebut.

"Begini sejarahnya, dulu dua perusahaan ini dalam tanda kutip suka bertengkar suka bersaing tidak sehat. Saya tidak mau itu terjadi lagi. Karena dua perusahaan betengkar yang jadi korban negara. Banyak infrastruktur yang harusnya dibangun tapi gara-gara persaingan tidak sehat itu maka negara yg dirugikan," katanya.

Dahlan mencontohkan, salah satu pembangunan pipa gas dari cirebon ke semarang sempat terbengkalai karena persaingan tersebut. Namun menurut Dahlan, proyek tersebut sekarang sudah akan berjalan berkat adanya kesepakatan siapa yang akan bangun pipa gas tersebut.

Selain pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang, Dahlan juga mengatakan masih banyak hal yang melibatkan perseteruan dua perusahan gas tersebut. "Dan banyak hal dibidang gas yg dulu kedua perusahaan itu selalu lirik, selalu saing bersaing yang tidak sehat," tandas Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com