Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2014, 08:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengapresiasi manajemen PT Bank Mandiri Tbk yang sigap mengamankan dana nasabahnya dengan memblokir sekitar 1.214 kartu anjungan tunai mandiri (ATM) yang sempat terindikasi dibobol (skimming).
    
"Bank Mandiri langsung memblokir ATM agar nasabah tidak ada yang merasa kecolongan," ujar Dahlan, di kantor Kementerian, Jakarta, Rabu (14/5/2014).
    
Meskipun menimbulkan pertanyaan publik, menurut Dahlan, pemblokiran ATM harus cepat dilakukan supaya terhindar dari pembobolan. "Berkaca pada kasus pembobolan kartu yang pernah terjadi di bank-bank lain, pemblokiran ini konsekuensi yang harus ditempuh," ujarnya.
   
Skimming adalah tindakan mengakali mesin ATM atau EDC untuk melakukan transaksi secara ilegal. Pelaku biasanya menggunakan kartu ATM atau kartu kredit yang cipnya dimodifikasi sehingga bisa mengelabui mesin ATM atau EDC untuk meloloskan transaksi dengan menggunakan identitas nasabah lain.

Pemblokiran pun, tambah Dahlan, hanya dilakukan bagi nasabah yang diduga sering terjadi pembobolan, seperti di RSCM dan sejumlah tempat lainnya. "Itu demi nasabah, menjaga nasabah. Begitu kartunya digantikan, sudah lebih baik, lebih aman dari aksi pembobolan," ujarnya.

Sebelumnya ratusan nasabah Mandiri melaporkan bahwa dana di ATM berkurang hingga puluhan juta rupiah.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pembobolan dana nasabah itu diakibatkan tindakan skimming yang dilakukan seseorang dari Kota Solo dan negara Kanada.

Lewat akun Twitter @BudiGSadikin, dia mengaku terjadi fraud terhadap ribuan melalui ATM luar negeri di beberapa bank besar yang memiliki banyak nasabah ATM.

Menurut dia, Bank Mandiri menemukan enam mesin ATM yang terindikasi dipasangi alat skimmer, dan setelah dicek terdapat lebih dari 10.000 nasabah yang pernah bertransaksi di ATM tersebut.
    
Terkait kasus tersebut, Budi meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami nasabahnya dan berjanji mengganti uang nasabah yang hilang dalam 14 hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com