“Sekarang kita berhadapan dengan kondisi di mana subsidi BBM naik lebih tinggi dari yang diperkirakan, sehingga dalam proses anggaran kita harus hati-hati terhadap semua belanja,” ungkap Menteri Keuangan Chatib Basri, di Kantor Kemenkeu, Jumat (16/5/2014).
Sebagaimana diketahui subsidi BBM pada kuartal i-2014 ini mencapai Rp 20 triliun. Chatib menuturkan, pemerintah akan mencermati soal penghematan dari subsidi BBM. “Kita lihat soal itu nanti,” ujarnya.
Chatib mengatakan, subsidi BBM yang tidak terkendali akan menyebabkan defisit terhadap ABPN menembus lebih dari 2,5 persen. Atas kekhawatiran itulah pemerintah juga berupaya menekan belanja modal.
“Makanya yang dilakukan adalah dalam APBNP nanti anggarannya dipangkas, bukan hanya lambat, tapi juga dipotong nanti,” katanya.
Sebagai informasi, Kemenkeu melaporkan realisasi belanja negara dalam APBN kuartal I 2014 mencapai Rp 286,5 triliun, atau 15,6 persen dari pagu anggaran 2014 sebesar Rp 1.842,5 triliun. Realisasi belanja pemerintah pusat pada kuartal I mencapai Rp 164,7 triliun, dimana belanja pegawai sebesar Rp 55 triliun, belanja barang sebesar Rp 14,9 triliun, dan bantuan sosial sebesar Rp 13,2 triliun.
Pemerintah melalui Kemenkeu akan mengajukan ABNP Perubahan (APBN-P) tahun 2014 karena terjadi pergeseran asumsi makroekonomi pada kuartal I 2014, salah satunya pergeseran asumsi kurs rupiah. APBN-P akan disampaikan kepada DPR pada 20 Mei 2014 mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.