Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Asumsi Ekonomi Makro 2015

Kompas.com - 20/05/2014, 12:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menyusun asumsi dasar ekonomi makro dalam Rancangan Anggaran Belanja Negara (RAPBN) 2015.

Asumsi tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP), serta lifting minyak dan gas bumi.

Menteri Keuangan, Chatib Basri mengatakan, pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan memperkirakan nilai tukar rupiah dalam tahun 2015 akan terjaga dan bergerak relatif stabil pada kisaran Rp 11.500 - Rp 12.000 per dollar AS. Asumsi tersebut melihat beberapa faktor eksternal dan internal, seperti dampak pengurangan stimulus moneter AS dan kemungkinan kenaikan tingkat bunga terhadap arus modal global.

Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2015 diperkirakan akan lebih baik daripada tahun 2014, yang berada pada kisaran 5,5 - 6,0 persen. Untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi tersebut, Chatib menjelaskan pemerintah diharapkan bisa mengatasi masalah kendala penawaran (supply constrainst).

"Upaya dalam menjaga daya beli masyarakat dilakukan melalui stabilitas dan aksesibilitas terhadap kebutuhan pokok," papar Chatib, dalam Rapat Paripurna DPR, di Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Sementara itu, peningkatan kualitas belanja negara akan dilakukan melalui efisiensi dan efektivitas belanja operasional. Upaya percepatan penyerapan anggaran pun diharapkan dapat meningkatkan konsumsi pemerintah.

"Kebijakan investasi tetap diarahkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur utama seperti transportasi, energi, pengelolan sumber daya air, serta informasi, komunikasi, dan teknologi," jelas Chatib.

Adapun laju inflasi pada 2015 diperkirakan berada pada kisaran 4 persen plus minus 1 persen. Dia mengatakan, upaya menjaga inflasi tersebut akan didukung dengan upaya menjamin pasokan kebutuhan masyarakat, dukungan perbaikan distribusi barang kebutuhan ke seluruh pelosok nusantara.

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan optimalisasi instrumen-instrumen moneter dan fiskal dalam menjaga stabilitas harga.

"SPN 3 bulan pada 2015 diperkirakan akan berada pada rentang 6,0 - 6,5 persen, atau sedikit lebih tinggi darei perkiraan 2014," sambungnya.

SPN 3 bulan ini merupakan landasan untuk penghitungan pembayaran bunga utang pemerintah. Faktor eksternal seperti pengurangan stimulus AS menyebabkan angka SPN tersebut. Demikian juga kondisi likuiditas di tahun 2015 yang diperkirakan relatif masih agak ketat.

Di sisi lain, harga rata-rata ICP diperkirakan pada kisaran 95-110 dollar AS per barel. Sementara, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan mencapai 2.100-2.170 ribu barel per hari (bph), terdiri dari lifting minyak bumi sekitar 900.000-920.000 barel per hari, dan gas bumi sebesar 1,2 juta -1,25 juta barel setara minyak per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com