Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Pirelli, Astra Otopart Produksi Ban Sendiri Tahun Ini

Kompas.com - 05/06/2014, 09:18 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Rencana PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) untuk memproduksi ban sendiri akan terealisasi akhir tahun ini. Produksi ban akan dilakukan di pabrik milik Astra Otoparts bekerja sama dengan Pirelli Tires SpA. Nilai investasi Astra di pabrik ini mencapai lebih dari 100 juta dollar AS. 

Direktur Astra Otoparts Robby Sani mengatakan, pabrik itu akan mulai berproduksi pada kuartal IV tahun ini. Pabrik berlokasi di Subang, Jawa Barat dengan luas 30 hektare (ha). "Sebenarnya ini sudah dijalankan dari tahun lalu, dari persetujuan kedua pihak sampai konstruksi pabrik," ungkapnya, Rabu (4/6/2014).

Pabrik patungan bernama PT Evoluzione Tyres ini hanya akan memproduksi ban motor saja. Nantinya sebanyak 60 persen akan diberi nama Pirelli dan sisanya akan diberi nama Aspira.

Robby bilang, kapasitas maksimal pabrik mencapai 7 juta ban. Untuk mencapai maksimal akan dilakukan secara bertahap sampai 2016. Selain untuk pasokan lokal, produksi ban juga akan diekspor ke berbagai negara di Eropa untuk merek Pirelli.

Astra Otoparts bekerjasama dengan Pirelli dalam produksi ban, karena perusahaan ini memang memang tengah mencari production based di Indonesia. "Kita juga punya rencana ingin membangun pabrik ban, karena cocok jadilah bekerjasama," jelas Robby.

Pabrik ini sebanyak 60 persen sahamnya dipegang oleh Pirelli dan 40 oersen dipegang Astra Otoparts.

Sekedar informasi, saat ini Astra Otoparts menjual sekitar 2 juta ban per tahun yang dipasarkan di 12.000 toko resmi miliknya. (Sinar Putri S.Utami)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com